ADVERTISEMENT

Jelang Perayaan Nyepi 2022, Gubernur Anies Baswedan Hadiri Upacara Tawur Agung Kesanga di Pura Aditya Jaya Rawamangun

Rabu, 2 Maret 2022 14:26 WIB

Share
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (kiri) bersama Ketua SDHD DKI Jakarta, Made Sudarta di Pura Aditya Jaya, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (2/3/2022) (ardhi)
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (kiri) bersama Ketua SDHD DKI Jakarta, Made Sudarta di Pura Aditya Jaya, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (2/3/2022) (ardhi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA,  POSKOTA.CO.ID - Jelang perayaan Nyepi yang jatuh pada Kamis (3/3/2022) esok, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menghadiri upacara Tawur Agung Kesanga yang digelar di Pura Aditya Jaya, Rawamangun, Jakarta Timur, pada Rabu (2/2/2022).

Kedatangan Anies Baswedan bersama jajarannya sebagai bentuk rasa hormat terhadap umat Hindu yang turut berperan memajukan kota DKI Jakarta dengan memberi nuansa ketenangan serta keteduhan.

"Sebagai bentuk rasa hormat kami DKI Jakarta kepada umat Hindu sekaligus apresiasi kepada umat Hindu di DKI Jakarta yang telah berperan amat penting dalam memajukan kota kita, menghadirkan ketenangan dan keteduhan," tutur Anies kepada wartawan, di Pura Aditya Jaya, Rawamangun, Rabu (2/3/2022).

Dia pun berharap pada perayaan Nyepi 2022 Tahun Baru Caka 1944 ini dapat menjadi momentum untuk kembali menjernihkan diri.

"Semoga hari ini yang menjadi kesempatan untuk refleksi ini benar-benar menjadi kesempatan  menjernihkan diri, mensucikan diri dan memulai babak baru di Tahun Baru Saka," ungkap Anies.

Di sisi lain, Ketua Suka Duka Hindu Dharma (SDHD) DKI Jakarta, Made Sudarta menerangkan bahwa esok Kamis (3/3/2022), umat Hindu akan menjalankan Catur Brata Penyepian.

"Besok itu sudah melaksanakan Catur Brata Penyepian yaitu tidak boleh menyalakan api (Amati Geni) dalam arti kita tidak boleh emosi. Kita kekang emosi kita, instrospeksi," jelas Made.

Selain itu, umat Hindu selama Nyepi juga tak diperbolehkan melakukan pekerjaan (Amati Karya), tak boleh keluar rumah (Amati Lelungan), dan tak boleh berfoya-foya (Amati Lelanguan).

"Kita di rumah 24 jam instrospeksi (diri), bisa meditasi sama berpuasa setelah itu besoknya kita silaturahmi kalau kondisi memungkinkan, kalau tidak memungkinkan kita bisa secara virtual," ungkap Made. (Ardhi)
 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT