Gertak Sambal Biden untuk Putin: Rusia Bakal Menderita Bertahun-tahun ke Depan!

Rabu 02 Mar 2022, 11:11 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Joe Biden. (Foto: Diolah dari Google).

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Joe Biden. (Foto: Diolah dari Google).

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berjanji bahwa Vladimir Putin dan negaranya Rusia akan membayar kerugian dalam jangka panjang atas invasinya ke Ukraina.

“Meskipun dia mungkin mendapat keuntungan di medan perang, dia akan membayar harga tinggi yang berkelanjutan dalam jangka panjang,” kata Biden dalam pidato kenegaraannya, dikutip dari Reuters, Rabu (2/3/2022).

"Dia tidak tahu apa yang akan terjadi," imbuh Biden.

Biden berbicara kepada Kongres pada hari keenam invasi Rusia ke tetangganya di Eropa dan saat Kyiv menatap kolom lapis baja Rusia sepanjang bermil-mil yang berpotensi bersiap untuk mengambil alih ibukota Ukraina.

Dalam pidato prime time, Biden mengumumkan langkah baru yang melarang penerbangan Rusia menggunakan wilayah udara Amerika.

Dia juga mengisyaratkan langkah-langkah untuk melumpuhkan militer Rusia di masa depan, bahkan ketika dia mengakui itu bisa melihat lebih banyak keuntungan dalam beberapa jam mendatang. 

“Kami mencekik akses Rusia ke teknologi yang akan melemahkan kekuatan ekonominya dan melemahkan militernya selama bertahun-tahun yang akan datang,” katanya.

"Ketika sejarah era ini ditulis, perang Putin di Ukraina akan membuat Rusia lebih lemah dan seluruh dunia lebih kuat," tambahnya.

Biden yang sebelumnya berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy telah menolak partisipasi militer AS secara langsung di lapangan di Ukraina.

Tetapi pemerintah AS telah berbagi informasi intelijen tentang operasi Rusia dan memimpin dunia dalam memberlakukan serangkaian sanksi ekonomi bersejarah pada pemerintah Putin, sekutu dan bank terbesar negara itu, yang akhirnya mengirim mata uang Rusia terjun bebas.

Hampir seminggu sejak pasukan Rusia menyerbu perbatasan, mereka belum merebut satu kota besar Ukraina setelah mengalami perlawanan yang jauh lebih sengit dari yang mereka duga.(*)

Berita Terkait

News Update