ADVERTISEMENT

Gila! Rusia Dikabarkan Gunakan Bom Vakum Serang Ukraina, Daya Ledak Mampu Menguapkan Tubuh Manusia

Selasa, 1 Maret 2022 14:01 WIB

Share
Rusia dilaporkan oleh kelompok hak asasi manusia dan duta besar Ukraina telah menggunakan bom vakum yang di larang keras oleh berbagai organisasi internasional. (Kartunis: Poskota/Suroso Imam Utomo)
Rusia dilaporkan oleh kelompok hak asasi manusia dan duta besar Ukraina telah menggunakan bom vakum yang di larang keras oleh berbagai organisasi internasional. (Kartunis: Poskota/Suroso Imam Utomo)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Rusia dilaporkan oleh kelompok hak asasi manusia dan duta besar Ukraina telah menggunakan salah satu bom yang di larang keras oleh berbagai organisasi internasional.

Jenis bom yang digunakan adalah bom vakum untuk membombardir Ukraina.

Selain itu Amnesty International dan Human Rights Watch mengungkapkan bahwa Rusia juga telah menyerang sekolahan di timur laut Ukraina yang digunakan sebagai tempat pengungsian warga sipil.

Duta besar Ukraina untuk Amerika Serikat, Oksana Markarova mengatakan bahwa Rusia telah menggunakan jenis senjata thermobaric atau yang dikenal dengan bom vakum.

"Rusia telah menggunakan bom vakum dan menyebabkan jerusakan yang luar biasa," papar Oksana seperti dirilis oleh reuters.

Bom vakum atau thermobaric merupakan bom yang memanfaatkan oksigen dari udara disekitarnya untuk dapat menghasilkan daya ledak dengan suhu yang tinggi.

Biasanya bom ini akan menghasilkan gelombang daya ledak dengan jangka waktu yang jauh lebih lama dari pada bom biasa, bahkan daya ledaknya mampu menguapkan tubuh manusia.

Meskipun telah dilaporkan oleh Duta besar Ukraina untuk Amerika Serikat, namun belum ada konfirmasi resmi dari pihak rusia juka mereka telah menggunakan bom tersebut.

Akan tetapi CNN melaporkan bahwa salah satu timnya telah melihat bahwa Rusia meluncurkan dua roket thermobaric di dekat perbatasan Ukraina.

Menaggapai hal ini, Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa dia telah menerima laporan, namun belum memiliki konfirmasi bahwa Rusia telah menggunakan senjata semacam itu.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT