ADVERTISEMENT

Ayatollah Ali Khamenei: Homoseksualitas adalah Contoh Amoralitas Barat

Selasa, 1 Maret 2022 17:53 WIB

Share
Pemimpin tertinggi Republik Islam Iran, Ayatollah al-'Udzhma Ali Khamenei. (Foto: IG @khamenei_ir).
Pemimpin tertinggi Republik Islam Iran, Ayatollah al-'Udzhma Ali Khamenei. (Foto: IG @khamenei_ir).

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menggambarkan homoseksualitas sebagai bagian dari "perampasan moral" yang tersebar luas di peradaban Barat.

Hal itu ia sampaikan dalam sebuah pidato yang disiarkan televisi Iran pada Selasa, (1/3/2022).

"Ada penurunan moral yang parah di dunia saat ini seperti homoseksualitas dan hal-hal yang tidak dapat dibicarakan sendiri. Beberapa orang dengan tepat menyebut peradaban Barat sebagai zaman baru ketidaktahuan," kata Khamenei, dikutip dari Reuters, Selasa.

Iran memiliki reputasi sebagai negara yang paling homofobia. Sebuah studi baru tentang analisis terhadap pernyataan pejabat Iran mengenai homoseksual menunjukkan alasannya. 

Beberapa ucapan seperti “Lebih rendah dari binatang”, “kebiadaban”, “tidak manusiawi”, “korup”, “berpenyakit”, “barat” dan “Zionis” adalah istilah yang digunakan pejabat Iran untuk menggambarkan orang-orang LGBT.

Studi oleh jaringan lesbian dan transgender Iran menganalisis pernyataan pejabat Iran yang dipublikasikan selama enam tahun terakhir. Menurut studi itu, kritik keras konsisten dan tersebar luas terhadap orang-orang LGBT di Iran.

Misalnya, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, dalam salah satu dari banyak komentarnya tentang homoseksualitas mengatakan, “Jika kita menganggap bahwa keinginan manusia melegitimasi hamjensbazi [homoseks] maka seseorang juga dapat memiliki keinginan untuk melakukan inses dan mereka seharusnya tidak menghadapi halangan. Pada prinsipnya, semua hambatan harus dihilangkan."

Dalam menanggapi kritik yang menuduh Iran homofobia, mantan Anggota Parlemen dan mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, mengatakan pada Maret 2012 bahwa “merupakan kehormatan besar bagi Republik Islam untuk melanggar hak-hak kaum homoseksual.” 

Sebuah laporan di tahun yang sama juga mengutip anggota parlemen Iran Ali Motahari yang bertanya “mengapa Barat bergerak ke arah animalisme, dan mempromosikan urusan seperti homoseksualitas yang bertentangan dengan sifat manusia?”

Bagi aktivis HAM, sikap pemerintah Iran tersebut menegaskan bahwa ujaran pejabat negeri Mullah terhadap orang-orang LGBT itu merupakan pelanggaran terhadap hukum dan standar hak asasi manusia internasional, khususnya prinsip non-diskriminasi.(*)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT