ADVERTISEMENT

Pemimpin Iran Ali Khamenei Desak Irak Segera Usir Pasukan AS

Minggu, 7 April 2019 12:04 WIB

Share
Pemimpin Iran Ali Khamenei Desak Irak Segera Usir Pasukan AS

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

IRAN –  Pemimpin utama Iran Ayatollah Ali Khamenei mendesak Irak untuk menuntut pasukan AS  pergi "secepat mungkin" dari negaranya. Selama kunjungan Perdana Menteri Irak Adel Abdul Mahdi, Ia memamerkan pengaruh kuat Teheran di Baghdad meskipun ada tekanan dari AS. Iran dan Amerika Serikat bersaing di Irak sejak invasi pimpinan AS pada tahun 2003 yang menggulingkan diktator Saddam Hussein, musuh kedua negara. Selama empat tahun terakhir, Iran dan Amerika Serikat membantu Irak mengalahkan pejuang Negara Islam (ISIS) yang merebut sepertiga dari Irak pada tahun 2014. "Kamu harus memastikan Amerika menarik mereka dari Irak sesegera mungkin karena mengusir mereka menjadi sulit setiap kali mereka memiliki militer yang lama di setiap negara," kata Khamenei seperti dikutip oleh media pemerintah dan dilansir Reuters.  "Pemerintah Irak, menyetujui dan mengaktifkan politik di negara itu dan  tidak diperlukan untuk Amerika ... dan mereka merencanakan untuk mengeluarkan mereka dari politik Irak," kata Khamenei. Iran dan Irak bertempur dalam perang tahun 1980-88 yang menghancurkan, tetapi invasi yang dipimpin oleh A.S. di tahun 2003 memicu pemberontakan Islam Sunni yang lama di mana goyangan regional Iran meningkat dengan mengorbankan Washington. Perseteruan panjang antara Iran dan Amerika Serikat semakin memburuk setelah keputusan Presiden Donald Trump tahun lalu untuk menarik diri dari perjanjian internasional yang membatasi program nuklir Teheran dan untuk memberlakukan kembali sanksi ekonomi terhadap Iran. Selama kunjungan Abdul Mahdi, Presiden Hassan Rouhani menyerukan Iran dan Irak untuk memperluas transaksi gas dan listrik mereka dan meningkatkan perdagangan bilateral menjadi 20 miliar dolar AS . "Rencana untuk mengekspor listrik dan gas dan semoga minyak terus berlanjut dan kami siap untuk memperluas kontrak ini tidak hanya untuk kedua negara tetapi juga untuk negara-negara lain di kawasan ini," kata Rouhani dalam sambutan yang disiarkan oleh TV pemerintah. Pada bulan Maret, Amerika Serikat memberikan Irak pengabaian 90 hari yang membebaskannya dari sanksi untuk membeli energi dari Iran, perpanjangan terbaru yang memungkinkan Baghdad untuk terus membeli listrik dari tetangganya.(tri)

ADVERTISEMENT

Reporter: Admin Super
Editor: Admin Super
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT