JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kasus tindak kriminal yang menyasar pesepeda di jalanan Jakarta mulai kembali marak. Terhitung, dalam dua hari saja (27 - 28 Februari 2022), Poskota.co.id berhasil mewartakan dua kasus penjambretan terhadap pesepeda yang terjadi di wilayah Jakarta.
Atas mulai naiknya tren kasus penjambretan terhadap para pesepeda itu, Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti meminta aparat kepolisian dan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mulai memberikan perhatian terhadap kasus tersebut
Salah satunya dengan mulai menggencarkan patroli di sejumlah titik yang dianggap rawan tindak kejahatan.
"Penjambretan terhadap para pesepeda merupakan kejahatan yang harus menjadi perhatian Pemerintah Daerah dan Kepolisian, apalagi jika tren kejahatannya naik dan korbannya terluka akibat kejahatan tersebut," kata Poengky kepada Poskota.co.id Senin (28/2/2022).
Menurut Poengky, Pemerintah Daerah dan Kepolisian perlu berkoordinasi untuk pemasangan kamera CCTV di wilayah-wilayah rawan yang terkoneksi dengan Command Center Kepolisian setempat, polisi perlu memperbanyak patroli dan menempatkan anggota di wilayah-wilayah rawan guna mengantisipasi kembali terjadinya kasus tersebut.
"Pemerintah Daerah dan Kepolisian juga perlu mengedukasi masyarakat untuk berhati-hati agar jangan sampai menjadi korban jambret, misalnya tidak menggunakan sepeda dan aksesori yang terkesan mahal yang dapat memancing kejahatan," ucap dia.
"Jika ada korban kejahatan jalanan, diharapkan Kepolisian setempat segera pro aktif menindaklanjuti dengan proses lidik sidik dan mengejar untuk menangkap pelakunya, tanpa harus menunggu laporan korban," papar satu-satunya komisioner perempuan di Kompolnas itu.
Lebih lanjut, Dia menambahkan, adanya kejahatan jalanan di kota-kota besar merupakan problem yang ada di hampir semua kota di dunia.
Karenanya dalam hal ini, Pemerintah Daerah bersama Kepolisian setempat, kata dia, diharapkan dapat mewujudkan keamanan bagi masyarakatnya, khususnya melalui tindakan preventif dan preemtif guna mencegah terjadinya tindak kejahatan.
"Ada berbagai cara yang dapat dilakukan, misalnya melalui pemasangan ribuan CCTV yang terhubung dengan Command Center Kepolisian seperti yang dilakukan oleh Kepolisian Inggris dengan melakukan patroli rutin yang dilakukan oleh semua aparat Kepolisian di dunia," imbuh dia.
"Dan jangan lupa juga untuk memberikan peringatan kepada seluruh masyarakat untuk berhati-hati terhadap pelaku kejahatan, khususnya di tempat-tempat umum. Dan yang terpenting adalah memproses hukum pelaku kejahatan jalanan secara tegas," pungkas murid Munir Said Thalib tersebut.
Sekadar informasi, pada Minggu (27/2/2022) kemarin, dalam sebuah video yang beredar di media sosial WhatsApp, menampilkan seorang pria paruh baya dengan menggunakan pakaian khusus bersepeda berwarna ungu tengah diobati oleh seseorang karena mengalami luka usai menjadi korban penjambretan orang tak dikenal.
Pria yang tak diketahui namanya itu mengatakan, bahwa dirinya menjadi korban penjambretan saat tengah mengayuh pedal sepedanya di dekat Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta.
"Guys, gua dijambret siang ini jam 8, jadi gua pas itu ada di deretan paling belakang di jalan sebelum Gatsu. Terjatuh tapi handphone dicolong," ungkap pria dalam video tersebut.
Namun, meski menjadi korban penjambretan yang berakibat pada raibnya handphome serta terlukanya beberapa bagian tubuh. Pria paruh baya itu masih tetap mengucap rasa syukur karena nyawanya masih tertolong.
"Tapi alhamdulillah ditolong sama Pak Ali. Terima kasih Pak Ali semoga Alllah membalas kebaikan Bapak. Lumayan luka-lukanya, tapi alhamdulillah fisik masih normal," tutup pria itu.
Sementara di sisi lain, seorang pemilik akun media sosial Facebook bernama Arya Prasetya, membagikan pengalamannya yang hampir menjadi korban pencurian dan penganiayaan (begal) saat tengah asyik mengayuh sepedanya.
Dia menuturkan, bahwa dirinya pernah hampir menjadi korban begal saat tengah bersepeda di bilangan Jalan Sudirman arah Bundaran Senayan, tepatnya di depan menara Bank Mandiri pada Minggu (27/2/2022) pukul 10.00 WIB.
"Solo ride dalkot, sekitar jam 10 di lokasi kejadian posisi saya di kiri jalan tapi di luar jalur sepeda. Kondisi lalu lintas lumayan sepi, pesepeda juga cuma tingga beberapa peleton aja yang lewat. Dan kebetulan saya masuk jalur sepeda kira-kira 10 meter lagi di depan peleton yang isinya 5-6 pesepeda," tulis akun tersebut seperti dikutip Poskota.co.id, Minggu (27/2/2022).
Akun tersebut melanjutkan penuturan kisahnya, ujarnya, dia sempat mendegar adanya suara sepeda motor yang mendekatinya. Namun, ketika ia telah berhasil masuk kembali ke jalur sepeda, sepeda motor tersebut malah ikut membuntutinya di belakang.
"Di sisi kiri saya, dia (pemotor) itu langsung mencoba ngerogoh kantong jersey saya. Pelaku berdua, dia boncengan naik motor merek Satria FU," bebernya.
"Pembonceng menggunakan dua tangan, yang satu untuk memegang jersey, yang satu lagi untuk merogoh kantong," sambung dia.
Namun beruntung, dalam peristiwa tersebut si pengendara sepeda motor itu tidak berhasil melakukan aksi kriminalnya.
"Karena saya lumayan fokus juga, alhamdulillah gak sampai jatuh. Handphone saya taruh di saku hang ada zippernya. Yang diambil cuma masker, masker bekas yang isinya ludah dan bekas bersin saya. Pelaku terlihat kesal banget karena yang didapatnya bukan handphone, tapi masker bekas yang udah kotor," tutup akun tersebut.
Selang satu hari, aksi kriminal tersebut juga kembali terjadi. Kali ini, aksi penjambretan itu menyasar kepada seorang wanita yang tengah bersepeda menyusuri Jalan Sisingamaraja, Jakarta Selatan pada Senin (28/2/2022).
Peristiwa nahas yang diabadikan olehnya melalui akun media sosial Instagram pribadi dengan nama pengguna @poppymedjaya itu, mengutarakan kekesalanya seperti demikian:
"Terimakasih jambret anjjj...
Makasih udah rusakin hp,
Makasih udah buat muka nyium aspal trs
lecet2 bengep,
Makasih udah bikin bibir robek dan jontor,
Makasih udah bikin badan perih robek
lecet2 dan korengan lagi,
Makasih udah robekin bib dan jersey,
Makasih udah lecetin sepeda,
Makasih udah bikin pala mentok aspal,
Makasih udah buat hari ini kaya mimpi," tulis dia dalam akun tersebut seperti dikutip Poskota.co.id Senin (28/2/2022).
Atas kembali maraknya aksi penjambretan yang meresahkan itu, Poskota.co.id telah berupaya menghubungi Polda Metro Jaya melalui Kabid Humas guna mengkonfirmasi upaya apa yang akan diakukan oleh Polda Metro Jaya selaku aparat penegak hukum yang memiliki kewenangan pada Tempat Kejadian Perkara (TKP) pada dua kasus di atas.
Namun, hingga tulisan ini diterbitkan, Polda Metro masih belum memberikan keterangan terkait dengan kembali maraknya kasus penjambretan terhadap pesepeda di jalanan Jakarta. (CR 10).