ADVERTISEMENT

Bikin Kesal, Jambret HP Marak di Jalan Ibu Kota Timpa Pesepeda, Ini Kata Kriminolog UI Achmad Hisyam

Minggu, 27 Februari 2022 18:21 WIB

Share
Kriminolog UI, Achmad Hisyam.
Kriminolog UI, Achmad Hisyam.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Maraknya aksi penjambretan di jalanan Ibu Kota di pagi hari, saat orang sedang olah raga bersepeda sungguh mencemaskan.

Beredar di medsos seorang pesepeda laki-laki lewat video mengungkapkan kejadian bahwa dirinya baru saja dijambret hingga terjatuh, di jalan menjelang Gatsu (Jalan Gatot Subroto).

Kejadian lain juga berupa upaya jembret, terjadi di Jalan Jenderal Sudirman, seorang pesepeda sedang olah raga pagi, ia tidak berrombongan, dijambret pemotor berboncengan.

Kejadian ini diunggah di Facebook, atas nama Arya Prasetya.

Laporan dikirim ke komunitas Roadbike Indonesia.

Dia menuturkan, sedang besepeda di Jalan Jenderal Sudirman arah Bundaran Senayan, di depan Menara Mandiri, posisi di sisi kiri.

Kriminolog UI, Achmad Hisyam mengatakan ada kategori kejahatan yakni yang sifatnya telah direncakan dan juga kejatan yang sifatnya situasional atau dadakan.

Dalam kasis jambret sepeda ini, Hisyam menilai bahwa kasus kejahatan tersebut masuk dalam kategori kejahatan situasional.

"Kalo ini saya pikir sih sifatnya lebih ke situasional ya karena ada kesempatan," ujarnya ketika dikonfirmasi, Minggu (27/2/2022).

Meski demikian, dia menuturkan ada kemungkinan juga kasus tersebut merupakan kejahatan yang sudah direncanakan, namun hal tersebut sangat kecil.

"Ada kemunginan kecil itu (begal hape pesepeda) tidak direncakaan. Tapi besar kemungkinan itu tidak direncanakan," ucapnya.

Hisyam menambahkan, pada dasarnya, pesepeda, pejalan kaki, maupun pengendara motor yang main HP di jalan merupakan tindakan membahayakan diri mereka sendiri.

"Siapaun yang sedang berkendara sebaiknya fokus di jalan jangan main hape, kalo main hape berhenti dulu," tambahnya.

Dikatakan Hisyam, dalam hal ini, pihak kepolisian perlu melakukan imbauan kepada pesepeda, pengendara motor, maupun pejalan kaki yang melintas di tempat yang rawan, apalagi jioa sedang membawa barang berharga.

Ditambahkannya, polisi kemungkinan besar tidak akan melakukan patroli khsusu di tempat-tempat yang rawan begal hape pesepeda.

Hanya saja lebih ditekankan untuk melakukan patroli secara umum.

"Jadi kita sebagai pengguna jalan harus hati-hati juga jangan semua dibebankan ke kepolisian," tutupnya. (pandi)
 

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT