KIEV, POSKOTA.CO.ID – Pasukan tentara Rusia terus melakukan penyerangan di beberapa kota di Ukraina. Warga Ukraina terdorong untuk menggali parit dan membuat landak anti-tank.
Banyak warga sipil, didominasi oleh laki-laki menjadi tentara cadangan untuk membantu para tentara yang berjuang menghadang berbagai serangan Rusia.
Dilansir dari video unggahan laman Instagram @rose.warfare, Sabtu (26/2/2022), para warga sipil yang disiapkan sebagai tentara cadangan menggali parit dan membuat landak anti-tank sendiri.
Kegiatan tersebut dilakukan secara kolektif oleh para warga sipil dengan berbagai latar belakang profesi. Beberapa warga yang berprofesi sebagai ahli baja pun terlihat sangat membantu dan membagikan keahlian mereka kepada warga lainnya.
Bahan baku yang digunakan untuk membuat landak anti-tank tersebut merupakan baja. Jika digambarkan, seperti potongan baja bantalan rel kereta api yang dilas menyilang.

Baja landak anti-tank yang sama dengan bantalan rel kereta api. (Foto/Instagram/@rose.warfare)
Berdasarkan keterangan yang didapatkan, para warga sipil tersebut menggali parit dan membuat landak anti-tank untuk pertahanan di sekitar wilayah Oblast Volyn.
Adapun parit tersebut dibuat oleh mereka untuk menghalau serangan dan mempersempit gerak tank-tank Rusia.

Warga sipil Ukraina membuat baja landak anti-tank. (Foto/Instagram/@rose.warfare)
Terlihat warga Kiev saling bahu membahu, hingga untuk memindahkan landak anti-tank tersebut ke sekitar parit membutuhkan alat-alat berat, seperti truk bertali sling untuk mengangkat beban berat.
Berkunjung Ke Makam Embah Uyut Kranggan, Makam yang Melegenda di Bekasi
Sementara itu, sebelumnya, Dilansir dari video unggahan laman Instagram @rose.warfare, Sabtu (26/2/2022), sebagai langkah persiapan, para warga sipil di 13 desa yang ada di Kota Kiev mendapatkan edukasi untuk mampu membuat jenis bom molotov.
Bahkan, edukasi membuat bom molotov ini disiarkan di seluruh TV nasional dan radio di Ukraina.
“Mereka (warga sipil) mengatakan ingin membantu para tentara,” tulis keterangan di dalam video unggahan tersebut. (Ibriza Fasti Ifhami)