ADVERTISEMENT

Pengamat: PSI Harus Bersyukur Giring Mundur, Dia Tidak Laku Dijual

Jumat, 25 Februari 2022 15:12 WIB

Share
Ketua Umum PSI, Giring Ganesha. (Foto/psi)
Ketua Umum PSI, Giring Ganesha. (Foto/psi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Mundurnya Giring Ganesha sebagi capres seharusnya disukuri Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, mengatakan Giring tidak layak menjadi capres. Pasalnya, elektabilitas mantan vokalis Nidji itu hingga saat ini amat jeblok.

"Padahal, foto Giring sudah terpampang dimana-mana. Namun elektabilitasnya tidak terkerek. Ini artinya, Giring memang tak laku dijual," kata Jamil kepad Poskota, Jumat (25/2/2022).

Jamil menilai mundurnya Giring tak akan berdampak pada elektabilitas PSI. Sebab, untuk mengerek elektabilitasnya saja dia tidak bisa, apalagi untuk mendongkrak elektabilitas partainya.

"Kalau PSI ingin masuk Senayan, seharusnya memilih capres yang tepat. Namun disayangkan, PSI memilih sembilan capres tapi tidak memasukan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan," jelas Jamil.

Dia menambahkan, andai saja dua nama tersebut ikut diusung, peluang mendongkrak elektabilitas PSI lebih besar.

Ada sembilan nama yang akan diusung PSI, yakni Emil Dardak, Erick Thohir, Ganjar Pranowo, Mahfud MD, Muhammad Andika Perkasa, Mochamad Ridwan Kamil, Muhammad Tito Karnavian, Najwa Shihab, dan Sri Mulyani Indrawati. Dari sembilan nama ini hanya dua nama, Ganjar Pramono dan Ridwan Kamil, yang punya elektabilitas tinggi.

"Jadi, PSI dalam mengusung capres terkesan serampangan. Sebagian besar nama-nama tersebut akan sulit dapat mengerek elektabilitas PSI. Hal ini kiranya akan menyulitkan mereka masuk Senayan," tandas Jamil.(*) .

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT