Produsen Tahu Tempe Ngadu ke Fraksi PDIP DPRD DKI, Prasetyo: Menterinya Jangan Lihat ke Atas Terus!

Kamis, 24 Februari 2022 08:04 WIB

Share
Perajin Tahu Tempe Mogok Produksi. ATH
Perajin Tahu Tempe Mogok Produksi. ATH

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta mengadu harga kedelai yang semakin mahal pada Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Rabu (23/2/2022).

Sekretaris Jenderal Puskopti Hedy Kuswanto mengatakan, harga bahan baku tahu dan tempe itu kini semakin melambung hingga tembus Rp11.300 per-kilogram yang sebelumnya hanya Rp8500.

"Ini naik terus meroket, sehingga kami sebagai pengerajin tempe itu sudah tidak tahan untuk istilahnya cari keuntungan ke sana," ujarnya di Gedung DPRD DKI Jakarta.

Untuk itu kata Hedy, Puskopti bersama dengan komunitas perajin tempe lainnya se-Jabodetabek memutuskan untuk mogok produksi selama tiga hari mulai sejak tanggal 21-23 Februari 2022.

"Sampai sekarang memang ini hari terakhir. Besok mungkin udah ada lagi. Tapi memperkenalkan bahwa mogoknya itu pertama supaya masyarakat, tempe itu memang bahan bakunya kedelai yang diimpor dari luar negeri dan terakhir ini naiknya ini gak kira-kira," cetusnya.

Hedy berharap Fraksi PDIP dapat mendengarkan aspirasi mereka dan segera disampaikan ke eksekutif agar segera menstabilkan harga kedelai.

Hedy juga meminta agar pemerintah dapat mensubsidi harga kedelai bagi perajin tempe dan tata kelola niaga kedelai dikembalikan ke Bulog.

Menurutnya, dengan dikembalikan ke Bulog, harga kedelai akan lebih stabil bila dibandingkan swasta yang mengelola.

"Kalau diserahkan ke swasta dari 1998 paska orde baru, sampai sekarang itu swasta murni yang pegang. Kenapa pemerintah gak ikut masalah atau ngurusi masalah ini," pungkasnya.

Sementara, Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi meminta, kementerian terkait peka terhadap keluhan produsen tempe dan tahu. Pasalnya, tempe dan tahu ini sudah seperti makanan pokok bagi rakyat Indonesia.

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar