ADVERTISEMENT

Polisi Pastikan Asal Ledakan di PT Mitsubishi Chemical Indonesia Cilegon, Hasil Cek TKP Tim Brimob 

Kamis, 24 Februari 2022 06:23 WIB

Share
Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono saat meminjau lokasi ledakan dan memberikan keterangan pers. (Ist)
Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono saat meminjau lokasi ledakan dan memberikan keterangan pers. (Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

CILEGON, POSKOTA.CO.ID - Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono memastikan ledakan yang terjadi di PT Mitsubishi Chemical Indonesia (MCCI) bukan disebabkan dari bahan peledak.

Pernyataan tersebut diungkapkan Kapolres setelah pihaknya bersama Tim Gegana Brimob Polda Banten melakukan pengecekan dan olah TKP pada sumber ledakan.

Sigit menjelaskan timbulnya ledakan tersebut disebabkan adanya tekanan dari reaktor-reaktor atau alat untuk membuat zat kimia bahan poliester atau benang. 

Bahan kimia pada reaktor tersebut dialirkan melalui pipa menuju filter kemudian terjadi kebocoran berawal karena adanya perbedaan tekanan. 

"Cairannya isinya air panas kemudian dicampur dengan bahan kimia, kemudian ketika terlepas ke udara menimbulkan perbedaan tekanan dan terjadi ledakan atau suara dentuman mendorong pipa-pipa tersebut terangkat kurang lebih 40 derajat yang menyebabkan isinya menyembur keluar," kata Kapolres dalam keterangannya kepada wartawan.

 

Dalam pengecekann lokasi, Kapolres Cilegon AKBP Sigit Haryono didampingi Komandan Gegana Brimob Polda Banten AKBP Ndaru Istimawan, Kasatreskrim AKP Arief N Yusuf serta Manajemen Perusahaan PT MCCI Cilegon. 

Sigit Haryono mengatakan kejadian tersebut terjadi sekira pukul 04.00 WIB, insiden terjadi akibat salah satu pipa putus dan menimbulkan ledakan di Purified Terephthalic Acid (PTA) 1 atau bagian produksi. 

Pipa tersebut berisikan bubuk plastik bercampur air dan minyak yang merupakan bahan dasar pembuatan benang baju. 

"Kami memastikan bersama manajemen perusahaan dan Gegana Satbrimob Polda Banten telah melakukan pembersihan terhadap cairan kimia yang memang baunya menyengat tapi tidak berbahaya," ungkap Sigit Haryono. 

Halaman

ADVERTISEMENT

Editor: Deny Zainuddin
Contributor: Rahmat Haryono
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT