ADVERTISEMENT

Harga Kedelai Masih Tinggi dan Mogok Belum Ada Respon Pemerintah, Terpaksa Produsen Tempe Naikan Harga Jual

Kamis, 24 Februari 2022 17:44 WIB

Share
Produsen tempe di Kota Tangerang. (Foto: Iqbal)
Produsen tempe di Kota Tangerang. (Foto: Iqbal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Harga kedelai masih tinggi, padahal kedelai adalah bahan baku tempe. Karena harga kedelai masih tinggi, akibatnya, produsen tempe terpaksa akan menaikan harga jual tempe di pasaran.

Sebelumnya mereka telah melakukan aksi mogok produksi selama 3 hari.

Kenaikan harga kedelai impor sudah mulai membuat resah para produsen  tempe dan tahu.

Pasalnya, bahan utama yang digunakan ini sudah mengalami kenaikan dari beberapa waktu lalu.

 

Edo, salah satu produsen tempe di kampung Kampung Tempe, Kelurahan Koang Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang mengaku belum mendapat kejelasan dari hasil mogok yang dilakukan.

"Masih simpang siur, belum ada respon positif dari pemerintah. Intinya kita kan seluruh tukang tempe sudah melakukan demo berupa mogok produksi," ungkapnya, Kamis (24/2/2022).

Kata dia, setelah beberapa hari mogok produksi, dirinya kemudian mulai kembali produksi. Hal ini tentunya untuk dapat kembali menjual tempe.

"Dari kemarin produksi, kalau untuk penjualan baru mulai Jumat besok," ujarnya.

Rencananya, lanjut Edo, para pembuatan tempe akan menaikan harga jual. Yang awalnya Rp 5 ribu dengan ukuran 25 cm menjadi Rp 7 ribu per potongnya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT