MAMPANG PRAPATAN, POSKOTA.CO.ID - Pengerukan Kali Mampang di perbatasan Kelurahan Pela Mampang dan Tegal Parang, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, dilakukan, Rabu (23/2/2022).
Asmari (55) warga Pondok Jaya yang tinggal di bantaran Kali Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan menganggap banjir yang terjadi di wilayahnya adalah hal biasa.
Tampak rumahnya terletak hanya 1-2 m dari aliran Kali Mampang. Bagi Asmari, kerap dilanda banjir akibat luapan kali itu merupakan hal lazim.
"Sudah biasa sih. Saya sudah tinggal di sini selama 30 tahun lebih," katanya.
Asmari mengatakan, banjir sudah terjadi sejak dirinya masih remaja atau tepatnya pada 1970-an.
Bila hujan lebat mengguyur, Kali Mampang meluap sehingga menyebabkan pemukiman warga terendam banjir, tetapi air cepat surut.
"Ketinggian bisa 80 cm. Paling tinggi 100 cm atau 1 m lah. Kali ini lewatin Tendean, Mampang di situ, Pondok Karya," kata Asmari.
Banjir tersebut bahkan sempat membuat tanggul di sekitar kali jebol pada Februari 2021 lalu. "Iya, itu (menunjuk tanggul dekat rumahnya) baru dibetulin lagi. Selesainya satu tahun yang lalu," tuturnya yang mengenakan topi berwarna abu-abu itu.
Asmari tak menampik bahwa pengerukan guna mengatasi banjir pernah dilakukan pada awal tahun 2022, tetapi tiba-tiba berhenti. "Dulu pernah dikeruk, cuman berhenti. Ini baru jalan lagi. Sebelumnya, belum ada," kata dia.
Ia berharap pengerukan Kali Mampang yang kembali dilakukan pasca warga korban banjir menang gugatan atas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dapat merata.
Hal itu mesti dilakukan pemerintah untuk mencegah banjir di pemukiman warga yang tinggal di sekitar kali tersebut. "Semoga kalau sudah dikeruk, nggak banjir lah. Kan pengerukan buat mengurangi banjir. Ini kan belum semua dikeruk," tutur Asmari.