Di Forum Buruh Internasional, Jokowi: Pemerintah Indonesia Telah Alokasikan Dana Rp186 Triliun untuk Perlindungan Sosial

Rabu 23 Feb 2022, 16:17 WIB
Presiden Joko Widodo saat menghadiri  ILO Global Forum for a Human-Centred Recovery from the Covid-19. (foto: biro pers)

Presiden Joko Widodo saat menghadiri  ILO Global Forum for a Human-Centred Recovery from the Covid-19. (foto: biro pers)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Presiden Joko Widodo menegaskan Pemerintah Indonesia telah mengalokasikan dana Rp186,64 triliun untuk perlindungan sosial.

"Di Indonesia, perlindungan sosial merupakan bagian penting dari program pemulihan ekonomi nasional, termasuk di antaranya Program Keluarga Harapan, kartu sembako, bansos tunai, hingga subsidi listrik," papar Jokowi.

Itu disampaikan Kepala Negara dalam sambutannya secara virtual pada acara International Labour Organization (ILO) Global Forum for a Human-Centred Recovery from the Covid-19, di Istana Merdeka, Selasa (23/2/2022).

Presiden Jokowi juga menyebut, sebanyak 4,14 miliar orang atau 53,1 persen penduduk dunia tidak memiliki perlindungan sosial. 

Dalam situasi pandemi, menurut Jokowi, bahwa penguatan perlindungan sosial bagi para pekerja yang terkena dampak pandemi penting untuk dilakukan.

Kepala Negara menyebutkan pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang aman bagi para pekerja, yaitu dengan menggencarkan program vaksinasi Covid-19 bagi para tenaga kerja dan keluarganya.

"Upaya vaksinasi untuk tenaga kerja dan keluarga harus terus kita gencarkan, baik yang bekerja di sektor formal maupun informal. Di Indonesia, vaksin kita berikan secara gratis kepada seluruh penduduk termasuk kepada para pekerja,” tuturnya.

Selanjutnya, Presiden menjelaskan pentingnya kerja sama dalam untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru. 

Presiden menyebut, keberpihakan dan inovasi juga sangat diperlukan untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak.

"Perbaikan iklim investasi yang pro-people perlu terus dijalankan termasuk di sektor ekonomi hijau yang berkelanjutan,” lanjut Presiden.

Terakhir, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya memperkuat daya saing pekerja dalam menghadapi tantangan dunia pada masa mendatang, salah satunya melalui pendidikan literasi digital. Presiden pun menjelaskan bahwa pemerintah Indonesia telah meluncurkan program Kartu Prakerja bagi para pencari kerja untuk memperoleh keterampilan baru dan membuka potensi wirausaha. (johara)

News Update