ADVERTISEMENT

Bukan Gangguan Jiwa! Angota Dewan di Bogor Duduk Dijalan Hadang Truk, Ternyata Ini Pemicunya

Rabu, 23 Februari 2022 11:59 WIB

Share
Waktu tempuh yang tidak rasional jadi alasan aksi Anggota DPRD Kabupaten Bogor Ahmad Tohawi menghadang laju kendaraan truk tambang di jalan Raya Ciseeng. (Foto/billy)
Waktu tempuh yang tidak rasional jadi alasan aksi Anggota DPRD Kabupaten Bogor Ahmad Tohawi menghadang laju kendaraan truk tambang di jalan Raya Ciseeng. (Foto/billy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Waktu tempuh yang tidak rasional jadi alasan aksi Anggota DPRD Kabupaten Bogor Ahmad Tohawi menghadang laju kendaraan truk tambang di jalan Raya Ciseeng, Kabupaten Bogor dan viral di media sosial. 

Dikonfirmasi oleh Poskota, Anggota Komisi II, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor, Ahmad Tohawi memeparkan alasannya.

Aksinya tersebut didasarkan dengan spontanitas, lantaran melihat adanya aktivitas mobil pengangkut tambang yang mempengaruhi ke-rasionalan waktu tempuh. 

"Aksi yang saya lakukan kemarin betul-betul tanpa rencana, itu secara spontan. Jadi pas saya keluar dari rumah untuk menuju gedung DPRD, dari simpang rumah saya hingga ke arah rumah Kantor Camat Ciseeng itu kurang lebih tiga kilo, masa tiga kilo ditempuh dengan waktu 30 menit, itu kan gak rasional," tuturnya, Selasa (22/02/2022). 

Lantaran ke tidak rasionalnya waktu tempuh tersebut, Tohawi dengan hanya beralas kaki sendal tersebut mempertanyakan kondisi apa yang terjadi di depan kantor Kecamatan Ciseeeng. 

"Sebelum sampai kantor Camat, saya kira macet tersebut dikarenakan ada Dishub atau Satpol-PP lagi ngadain operasi kendaraan truk tambang," cerita politisi Golkar tersebut. 

Setibanya di kantor Camat Ciseeng, bukannya menemukan aktifitas operasi, Tohawi malah melihat lalu lalang mobil tambang di lokasi tersebut. 

"Pas sampai depan kantor Camat, ternyata ada truk tronton muatan dari Kecamatan Rumpin ke arah Bogor sebanyak empat unit. Disana karena terjadi kemacetan yang disebabkan oleh pertemuan empat teronton tersebut dengan tronton dari arah sebaliknya, maka terjadilah kemacetan, tepatnya di depan pondok pesantren Al muhlisin," tuturnya. 

Dengan adanya kemacetan itu, lanjut Tohawi, spontan dirinya turun tanpa sepengetahuan supir. 

"Saya turun dari mobil, saya langsung menegur supir yang membawa batuan dari rumpin itu, lalu saya tegur supirnya dan memberitahu bahwa kendaraan truk tambang itu memiliki jam operasional pukul 20.00 sampai pukul 05.00 WIB," lanjutnya. 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT