Miris! Tahu dan Tempe Tiba-tiba Langka, Penjual Gorengan di Bekasi Ikut Terkena Imbasnya, Pembeli Sampai Gak Jadi Beli?

Selasa, 22 Februari 2022 13:10 WIB

Share
Andri (penjual gorengan) yang berada di pinggir jalan raya perumahan Alinda, Bekasi Utara, Selasa (22/02/2022) pagi. (Ihsan Fahmi)
Andri (penjual gorengan) yang berada di pinggir jalan raya perumahan Alinda, Bekasi Utara, Selasa (22/02/2022) pagi. (Ihsan Fahmi)

Pengusaha Tahu Mogok

Sebelumnya, diketahui salah satu pengusaha tahu yang beralamat bdi Kelurahan Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi, yaitu Benjo (31) mengaku melakukan mogok massal selama 3 hari, Yaitu sejak 21 hingga 23 Februari.

Hal tersebut beralasan karena harga kedelai melambung tinggi.

"Harga kedelai Rp10.200 per kilogram, kini harus membeli seharga Rp11.200, Pelanggan pengennya produksi tapi kita nggak mampu buat produksi dengan harga kedelai yang tidak terukur," ujar Benjo saat ditemui wartawan, Jum'at (17/02/2022) lalu.

Menurut Benjo, ia tetap akan melakukan hal Mogok massal seperti yang dilakukan oleh pengusaha tahu dan tempe lainnya, karena jika tidak ikut ia tetap akan merugi.

"Kita tetap instruksi, Yang lain mogok, kita juga ikut. Kalau teruskan repot, kita pasti tetap merugi," tegas Benjo saat ditemui di lokasi pengolahan tahu miliknya. (Ihsan Fahmi)

Halaman
Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar