DI era digital sekarang ini, banyak gorengan isu. Mulatno (38) yang jadi TKI di
Korsel, mendadak pulang ke Sragen untuk ceraikan istri karena dapat kabar Minarni, (30) digendak Kadus Haryanto (45). Ternyata itu hanya politik kotor untuk menjatuhkan Kadus gara-gara dia mau ikut Pilkades.
Pada masa Orde Baru dulu Menpen Harmoko sering mengingatkan rakyat, jangan
mudah termakan isu. Zaman itu belum ada internet, sehingga pesan-pesan pemerintah mudah dipatuhi rakyat. Sekarang seruan macam itu sudah tak mempan, karena rakyat sendiri juga bisa bikin isu lewat HP canggih miliknya. Maka sekarang jagad medsos isinya panas terus, karena begitu mudahnya menggoreng isu, padahal minyak goreng Rp11.500 per liter masih menghilang dari pasaran.
Mulatno, warga Tangen, Kabupaten Sragen, Jateng, termasuk lelaki yang mudah
termakan isu itu. Walhasil selama kerja jadi TKI di Korsel, jiwanya tak pernah tenang
karena memikirkan istrinya yang digendak oleh Kadus Haryanto. Ini benar-benar
keterlaluan, ditinggal kerja banting tulang jauh di negeri orang, ternyata di rumah istrinya malah “banting-bantingan” dengan lelaki lain.
Sekitar 2 tahun lalu Mulatno jadi TKI dengan tujuan Korsel. Tujuannya jelas
untuk memperbaiki perekonomiannya. Tapi baru mulai bekerja di Negeri Gingseng itu,
sudah dengar kabar bahwa bininya digendak Kadus Haryanto. Tapi dia ketika tanya pada istrinya, hanya dijawab itu hanya isu, jangan percaya. “Sampai kapan pun aku selalu setia menunggumu.” Begitu garansi Minarni istrinya.
Tapi seminggu kemudian sudah ada kabar lagi bahwa istrinya suka jalan dengan
Kadus Haryanto. Mulatno pun mulai berpikir ala polisi, maling di mana-mana tak akan
ngaku. Dengan demikian semakin istri membantah, isu itu sebetulnya malah benar
seratus persen. Mau cek di media online, tak pernah ada beritanya lha wong istrinya
bukan tokoh nasional atau artis.
Untungnya, meski isu berseliweran tentang istrinya, Mulatno tak pernah
mengembargo. Tiap bulan dia selalu kirim uang untuk anak istrinya di kampung. Cuma
grup WA yang diikutinya sering menyebut bahwa Kadus Haryanto terus sering berduaan dengan Minarni. Nyaris stres Mulatno memikirkan kabar itu. Sungguh tak menduga, lahan miliknya yang selama 2 tahun nganggur, mau diserobot orang.
Akhirnya belum lama ini Mulatno memaksakan diri pulang ke Sragen secara
diam-diam. Tiba di Tangen tak langsung ke rumah, melainkan ke rumah orangtuanya
sendiri. Baru setelah nguping sana nguping sini, dia semakin yakin bahwa istrinya
memang digendak Pak Kadus.
Mulatno lalu pulang ke rumahnya. Minarni langsung diinterogasi. Tapi jawabnya
semakin menguatkan tuduhan selama ini. Begini kata istrinya, “Kalau aku kelonan sama Kadus Haryanto, dua, tiga kali sampai lima sekalipun, kamu bisa berbuat apa?” Waduh, sudah 5 kali istrinya digarap Pak Kadus, apa nggak dedel duel?
Kadus Haryanto sendiri juga kaget, ketika dirinya diisukan berbuat mesum
dengan Minarni. Maka mumpung suaminya pulang, keduanya lalu dipanggil untuk
klarifikasi.
Nah, ketika Minarno-Mulatno datang, Kadus Haryanto segera minta penjelasan pada Minarni, kapan kita ngamar, di mana dan apa buktinya?
Ternyata, kalimat “kalau aku kelonan sama Kadus Haryanto, dua, tiga kali sampai
lima sekalipun, kamu bisa berbuat apa” itu hanya seandainya, belum merupakan kejadian nyata. Minarni sampai ngomong begitu, karena bosen selalu dicecar suaminya soal begituan. “Nah, dengar sendiri kan dari istrimu? Itu baru seandainya, belum kejadian secara nyata.”