JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pasukan nuklir strategis Rusia mengadakan latihan yang diawasi oleh Presiden Vladimir Putin pada Sabtu (19/2/2022). Amerika Serikat (AS) menuding pasukan Rusia yang berkumpul di dekat perbatasan Ukraina itu merupakan ancang-ancang untuk "siap menyerang".
Dilansir dari Reuters, Minggu (20/2/2022), dengan meningkatnya ketakutan Barat akan perang, Gedung Putih mengatakan tim keamanan nasional Presiden AS Joe Biden mengatakan kepadanya bahwa mereka masih yakin Rusia dapat melancarkan serangan di Ukraina "kapan saja". Biden berencana mengumpulkan penasihat utamanya hari ini untuk membahas krisis tersebut.
Para menteri luar negeri dari kelompok negara-negara kaya G7 mengatakan mereka tidak melihat bukti bahwa Rusia mengurangi aktivitas militernya di daerah itu dan tetap sangat prihatin tentang situasi tersebut.
Setelah Ukraina dan Rusia saling tuduh atas penembakan baru di dekat perbatasan, Prancis dan Jerman mendesak semua atau sebagian warganya di Ukraina untuk pergi. Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan pasukan Rusia mulai mengurai dan bergerak lebih dekat ke perbatasan.
Lihat juga video “Hujan Deras dan Angin Kencang Robohkan Sebuah Kontrakan”. (youtube/poskota tv)
"Kami berharap dia (Putin) mundur dari ambang konflik," kata Austin pada konferensi pers di Lithuania. Dia mengatakan invasi ke Ukraina tidak dapat dihindari.
Rusia memerintahkan peningkatan militer sambil menuntut NATO mencegah Ukraina bergabung dengan aliansi itu. Dia mengatakan peringatan Barat bahwa pihaknya berencana untuk menyerang Ukraina amat berbahaya. Moskow mengatakan akan mundur, tetapi Washington dan sekutunya mengatakan peningkatan itu bakal meningkat.
Washington dan NATO mengatakan tuntutan utama Moskow bukanlah permulaan, tetapi di Ukraina ketakutan tumbuh atas rencana Putin.
Melampiaskan rasa frustrasinya pada konferensi keamanan di Munich, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan arsitektur keamanan global "hampir rusak". Dia mendesak anggota tetap Dewan Keamanan PBB, Jerman dan Turki untuk bertemu guna menyusun jaminan keamanan baru bagi negaranya.
"Aturan yang disepakati dunia beberapa dekade lalu tidak lagi berfungsi," kata Zelenskiy. "Mereka tidak mengikuti ancaman baru ... Ini adalah sirup obat batuk ketika Anda membutuhkan vaksin virus corona."
Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan kepada Zelenskiy pada hari Sabtu bahwa bank tersebut sedang menyiapkan dana untuk Ukraina hingga $350 juta.(*)