Pak Mis, tidak memberikan asal usul secara rinci, namun, ia mengungkapkan sejak ia masih remaja, makam embah Uyut telah ada, dan saat itu masih dalam pondasi gubug kayu dan bambu.
"Saat itu tiang kayu hanya ada empat. Saat saya dewasa dan bujangan tiang nya sudah empat, dan jalan saat itu masih tanah," ucapnya
Ia mengungkapkan, kehadiran banyak para peziarah ke makam Embah Uyut Kranggan berdatangan dari berbagai kalangan dan wilayah.
Baca Juga:
Upaya Kementan Meningkatkan Produksi Kedelai Nasional di Tengah Tekanan Eksternal
"Yang datang ziarah ada yang dari Jawa timur, dari mana mana lah, kalau Bekasi mah apalagi atuh, banyak, karena kan tempatnya disini," jelasnya