ADVERTISEMENT

Upaya Kementan Meningkatkan Produksi Kedelai Nasional di Tengah Tekanan Eksternal

Sabtu, 19 Februari 2022 23:42 WIB

Share
Ilustrasi Kedelai (foto: ilustrasi)
Ilustrasi Kedelai (foto: ilustrasi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kementerian Pertanian bersama Dinas Pertanian di 14 Provinsi lokasi Pengembangan Kedelai Non APBN/KUR, memfasilitasi kegiatan penandatanganan MoU antara Perbankan Himbara dengan pihak perusahaan off taker sebagai langkah pemenuhan target  pengembangan kedelai dengan dana KUR tahun 2022 di Solo pada hari Senin (14/2/2022).

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Ditjen Tanaman Pangan mengatakan kondisi kedelai saat ini disebabkan juga kondisi perubahan iklim dunia yang mempengaruhi harga pasar internasional.

Memang kedelai saat ini terbatas kondisi produksinya, sehingga pemasukan kedelai asal luar negeri menjadi alternatif. 

Yuris Tiyanto selaku Direktur Aneka Kacang dan Umbi, mengatakan Kementan sedang melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kedelai nasional, supaya petani kembali tertarik menanam kedelai.

 

Sebagai informasi tahun 2022 Kementerian Pertanian memfasilitasi pengembangan kedelai seluas 52 ribu ha, dengan anggaran yang terbatas ini diharapkan selebihnya bisa dengan peran berbagai pihak termasuk off taker. 

 ‘’Negara-negara yang selama ini memasok kedelai ke Indonesia, seperti Brasil dan negara Amerika latin lainnya sedang mengalami anomali cuaca sehingga gagal panen. Kondisi itu diperparah oleh terjadinya inflasi di Amerika Serikat yang menyebabkan harga kedelai mengalami lonjakan.’’ ucap Yuris. (18/2/2022)

Salah satu strateginya adalah dengan menggandeng off taker sebagai avalis pembiayaan. Dengan menggandeng offtaker, maka dimungkinkan untuk menjadi penjamin untuk pembiayaan KUR. 

"Kita akan tanam di sentra yang sudah ada, Kita harapkan produktivitas bisa ditingkatkan, selama ini kuncinya ada di ketersediaan benih. Dengan pengawalan ketat akan dilakukan tanam di lahan kering, sebagian tumpang sisip dengan jagung, tebu dan kelapa sawit sebelum 4 tahun.” tegas Yuris.

 

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT