Kehadiran Trem di Kota Bogor Terus Dimatangkan, Bakal Terfokus di Jantung Kota

Minggu 20 Feb 2022, 21:54 WIB
Rencana trem di Kota Bogor,  Jalan Jenderal Sudirman akan menjadi koridor pertama. (foto: google maps)

Rencana trem di Kota Bogor, Jalan Jenderal Sudirman akan menjadi koridor pertama. (foto: google maps)

BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Wacana kehadiran trem di Kota Bogor terus dimatangkan pemkot. Berdasarkan hasil Feasibility Study (FS), koridor pertama yang akan dilalui adalah sepanjang 8 kilometer.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor Rudy Mashudi mengatakan, koridor satu nantinya akan menjadi koridor pertama yang akan dilalui trem, yang bakal terfokus di jantung kota, menghubungkan beberapa jalan utama di Kota Bogor. 

Di antaranya Terminal Baranangsiang, Jalan Padjajaran, Otto Iskandardinata (Otista), Ir H Juanda, Kapten Muslihat, Jalan Nyi Raja Permas, Dewi Sartika, Jalan Sawojajar, Jenderal Sudirman, Sempur dan Padjajaran.

Rudy mengatakan, jalur tersebut dipilih lantaran merupakan jalur tengah di kota. Sehingga diharapkan bisa terkoneksi dengan Light Rail Transit (LRT) dan kereta api.

“Koridor satu dikembangkan di sekitaran Kebun Raya Bogor untuk konektivitas dua Program Strategis Nasional (PSN). Yaitu LRT Jabodetabek Cibubur-Bogor yang akan berakhir di Terminal Baranangsiang. Serta proyek strategis kereta api (double track) yang menghubungkan Bogor, Sukabumi hingga Jogjakarta,” ujar Rudy kepada wartawan, kemarin.

Menurut dia, dengan panjang lintasan 8 kilometer, koridor satu bakal ditopang 17 stasiun, yang terdiri dari tujuh stasiun primer dan 10 stasiun secondary, yang akan jadi bagian dalam pengembangan Trem.

Ditanya mengenai pengadaan di koridor lain, sambung dia, perlu  dilakukan studi kelayakan lanjutan, agar dapat terintegerasi.

"Kami sedang membicarakan tahapan dan studi teknis hingga operasional yang harus dipenuhi sebagai prasyarat pengembangan Trem di Kota Bogor dengan PT KAI. Mereka juga akan mereview ulang dari FS," paparnya.

Hal itu bertujuan untuk menganalisis dari sisi kajian finansial dan bisnis, kajian resiko, kajian kelembagaan. Tak hanya itu, kata Rudy, harus juga ada tindak lanjut dengan Basic Enigeering Desain (BED) dan Detail Engineering Desain (DED). (Billy Adhiyaksa) 

Berita Terkait

Ini 5 Makanan yang Baik untuk Jantung

Kamis 03 Mar 2022, 16:01 WIB
undefined

News Update