Dunia media sosial pun menampilkan orkestrasi antara tokoh agama, tokoh nasionalis, budayawan, sejarawan, dan berbagai elemen masyarakat lainnya.
Hal yang menarik adalah pernyataan KH Said Aqil Siradj pada tanggal 30 Maret 2021 yang menyampaikan bahwa pintu masuk terorisme adalah ajaran Wahabi dan Salafi.
Alhasil, pernyataan sosok ulama yang begitu memahami sejarah Islam, menduduki peran terhormat sebagai anggota dewan pengarah BPIP, dan sekaligus sosok ulama NU yang begitu dihormati kembali viral.
Berbagai gerakan membangun kesadaran budaya Nusantara pun semakin meningkat. Sebab apa yang disampaikan oleh Ustaz Basalamah telah menyentuh kesadaran publik tentang pentingnya membangun karakter atas dasar kultur bangsa.
Berbagai bentuk protes yang melahirkan gerak kebudayaan itu sangatlah wajar, mengingat rakyat Indonesia telah lama dibangun kesadarannya, khususnya oleh Bung Karno.
Dalam begitu banyak orasinya, Bung Karno selalu menegaskan tentang kekayaan budaya Indonesia yang penuh dengan nilai-nilai kehidupan dan sejarah yang begitu membanggakan.
Dalam karakter kebudayaan yang begitu khas dan beragam tersebut, Indonesia hadir sebagai bangsa besar. Lebih lanjut Bung Karno selalu menegaskan tentang pentingnya Indonesia yang berkepribadian dalam kebudayaan sebagai salah satu pilar penting dari Trisakti.
Tidak hanya itu, konsepsi pertahanan negara pun harus dibangun berdasarkan kultur bangsa dan kondisi geografis yang khas Indonesia. Karena itulah seluruh budaya bangsa menjadi ruh ke-Indonesia-an itu. Demikian halnya Pancasila pun digali dari buminya Indonesia yang begitu kaya dengan adat istiadat, dan falsafah yang lebih hebat dari budaya Barat sekalipun.
Dengan keanekaragaman sosial budaya Indonesia, Bung Karno menjalankan diplomasi kebudayaan. Diplomasi ini mempromosikan keseluruhan khasanah kebudayaan Indonesia, termasuk tari-tarian, seperti melalui sendratari Ramayana,
gamelan dan wayang.
Kebudayaan Nusantara oleh Bung Karno digelorakan sebagai karakter bangsa. Demikan halnya wayang dan gamelan, menjadi salah satu identitas nasional. Dari cerita wayang terkandung gambaran kehidupan sehari-hari tentang rakyat, negara, dan perjuangan mewujudkan cita-cita masyarakat adil makmur; masyarakat yang berkeadilan, dimana kebenaran selalu ditegakkan guna melawan kezoliman.
Wayang dan gamelan juga menarik kajian dari para akademisi. Bahkan gamelan dikatakan sebagai the most democratic music in the world, karena berbagai instrumen musik bisa berpadu menjadi satu menciptakan harmoni. Tidak hanya itu, wayang juga menarik perhatian Wali Songo ketika menyampaikan syiar Islam ke tanah Jawa.
Para wali melihat bagaimana tradisi wayang yang begitu hidup. Lebih jauh, Sunan Kalijogo pun ikut menciptakan dan mendendangkan lagu Ilir-ilir, Gundul-gundul Pacul, dan Turi-turi Putih dll yang syarat dengan pesan keagamaan melalui cara-cara yang berkebudayaan.