Siapa Bermain Sembako

Jumat 18 Feb 2022, 06:17 WIB
Ilustrasi penjual sembako di Pasar Rangkasbitung. (foto: poskota/yusuf)

Ilustrasi penjual sembako di Pasar Rangkasbitung. (foto: poskota/yusuf)

HARGA sejumlah bahan pokok (bapok) mulai terkerek. Selain minyak goreng, beras, juga kedelai. Salah satu penyebab naiknya harga berbagai komoditas ini, menyusul bergejolaknya harga di pasar dunia.

Kenaikan harga komoditas ini membuat Presiden Jokowi prihatin. Keprihatinan ini disampaikan kepala negara dalam pertemuan dengan para petinggi Bank Dunia di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (16/2/2022).

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dalam keterangannya, mengaku kenaikan harga pangan di pasar dunia kini mendapat perhatian serius. Sebab dikhawatirkan bisa mengancam pemulihan ekonomi dunia.

Sebab kenaikan harga akan membebani masyarakat dan pada akhirnya berdampak terhadap daya beli masyarakat. Karena itu perlu adanya kesepakatan global.

Kegelisahan pemerintah terhadap tren kenaikan berbagai komoditas di pasar dunia memang bisa dimengerti. Sebab ketergantungan Indonesia terhadap komoditas impor masih sangat tinggi.

Saat ini, pemerintah sepertinya kewalahan menghadapi gejolak harga minyak goreng dan kedelai. Bahkan kedua komoditas ini langka hingga membuat masyarakat dan para perajin tempe tahu susah. Karena itu, kita berharap pemerintah perlu mengambil jurus jitu untuk mengantisipasi gejolak harga komoditas, terutama bahan pokok.

Kasus menghilangnya minyak goreng harus diusut tuntas. Jika para produsen melaporkan sudah menggelontorkan minyak goreng. Kenyataannya, masyarakat sampai sekarang masih kesulitan memperoleh minyak goreng di pasar.

Berarti ada jalur distribusi yang terputus. Sekali lagi, kita berharap pemerintah harus mengusut tuntas dan menindak mereka yang menimbun minyak goreng. **

Berita Terkait

News Update