ADVERTISEMENT

Ibu-ibu Gak Usah Galau! Pemerintah Masih Fokus Amankan Stok LPG, Gak Jadi ‘Move On‘ ke Kompor Induksi?

Jumat, 18 Februari 2022 11:08 WIB

Share
Gas melon 3 kilogram untuk konsumsi warga miskin. (Ist)
Gas melon 3 kilogram untuk konsumsi warga miskin. (Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Mulai tahun 2022, PT. PLN (Persero) mulai mensosialisasikan kompor induksi sebagai program konversi dari kompor Liquified Petroleum Gas (LPG). Hal ini tentunya untuk mendukung upaya pemerintah hemat energi dan hemat anggaran pendapatan belanja negara (APBN).

Saat ini, pemakaian LPG memang dianggap seakan-akan lebih murah dari kompor listrik. Padahal kalau dicermati, harga LPG di pasaran adalah harga dengan subsidi dari APBN.

Harga keekonomian LPG sebelum disubsidi APBN adalah Rp 13.500 per kg, yang kemudian Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG subsidi dibanderol Rp 7.000 per kg. Artinya, pemerintah mengeluarkan anggaran Rp 6.500 untuk subsidi per kg LPG.

“Jadi seakan-akan LPG ini lebih murah dari kompor listrik. Padahal ini membebani APBN. Ada komponen subsidi dari APBN sekitar Rp 6.500,” ujar Darmawan Prasodjo, selaku Direktur Utama PLN, dalam keterangan resminya.

Menanggapi program ini, Fajriyah Usman, selaku VP corporate communication Pertamina mengungkapkan pihaknya masih tetap fokus menjalalankan tugasnya untuk menjaga ketersediaan stok LPG.

 

“Pertamina  fokus menjalankan bisnis eksisting termasuk penugasan Pemerintah untuk penyediaan dan distribusi LPG subsidi,” ujar Fajriyah saat dihubungi Poskota, Kamis (17/2/2022).

“Pertamina memastikan stock LPG aman dan mencukupi baik untuk saat ini maupun Ramadhan,” tambahnya.

Ini berarti program konversi kompor LPG ke kompor induksi memang masih tahap sosialisasi dan dari PLN juga memastikan pasokan listrik di seluruh sistem kelistrikan dalam kondisi cukup. Hingga satu setengah tahun ke depan, PLN mempunyai cadangan daya hingga 7 gigawatt (GW).

“Dengan program ini, akan ada peningkatan kebutuhan listrik. Proyeksi kami, serapan listrik akan meningkat hingga 13 GW. Ini akan meningkatkan kondisi perusahaan dan keuangan negara tentunya,” ujar Darmawan.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Iksan Muhammad
Editor: Deny Zainuddin
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT