JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Mantan Wakil Ketua DPR RI, Aziz Syamsudin divonis majelis hakim PN Tipikor Jakarta Pusat dengan 3 tahun 6 bulan penjara, ditambah denda Rp250 Juta atas kasus dugaan suap di Kabupaten Lampung Tengah.
"Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa dengan pidana penjara selama 3 tahun dan 6 bulan dan pidana denda Rp250 juta subsider 4 bulan," kata Hakim Ketua, Muhammad Damis dalam pembacaan amar putusan di ruang sidang PN Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (17/2/2022).
Selain itu, majelis Hakim juga menjatuhkan vonis pidana tambahan selain vonis pidana pokok, berupa pencabutan hak politik selama empat tahun yang terhitung sejak statusnya memiliki kekuatan hukum tetap (inkracht).
"Menjatuhkan pidana tambahan terhadap terdakwa berupa pencabutan hak dipilih dalam jabatan publik selama 4 tahun terhitung sejak terdakwa selesai menjalani masa pidana pokok," jelas dia
Namun, apabila dibandingkan dengan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK) pada Senin (24/1/2022) lalu, vonis tersebut terkesan lebih ringan.
Diketahui, JPU menuntut Aziz dengan tuntutan penjara selama 4 tahun 2 bulan subsider 6 bulan kurungan dengan denda sebesar Rp. 250 juta yang ditambah dengan pencabutan hak berpolitik selama 5 tahun.
Dalam melayangkan tuntutannya, Jaksa KPK, Lie Putra Setiawan mengatakan, tuntutan tersebut diambil dengan mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan meringankan.
Pun dengan hal yang dianggap meringankan, Aziz belum pernah terlibat kasus hukum. Sedangkan hal yang memberatkan Jaksa dalam menuntut politikus partai Golkar itu yakni, karena terdakwa tidak mendukung upaya pemerintah dalam pemberantasan tindak pidana korupsi.
Menurut Jaksa, perbuatan Aziz telah merusak citra dan kepercayaan terhadap DPR RI, tidak mengakui kesalahan dan cenderung berbelit-belit. Sedangkan terkait dengan hal meringankannya, Aziz sebelumnya tidak pernah terjerat kasus hukum.
Jelas Lie Putra, Aziz telah terbukti menyuap eks penyidik KPK, Stevanus Robin Pattuju sebesar Rp. 3. 099.887.000 dan USD 36.000 atau setara Rp. 519.706.800 yang apabila diakumulasikan, total suap Azis kepada Robin mencapai sekitar Rp. 3.619.594.800 (Rp. 3,6 miliar).
Azis diyakini sengaja menyuap Robin melalui seorang pengacara, Maskur Husain dengan maksud untuk dibantu mengurus (keluar dari jeratan) kasus APBD di Lampung Tengah, di mana kasus tersebut melibatkan ia dan seorang kepercayaannya, Aliza Gunado.