ADVERTISEMENT

Siap Ibu-Ibu! Gas LPG Akan Segera Ditiadakan, Gantinya Pakai Kompor Ini Ya...

Rabu, 16 Februari 2022 14:58 WIB

Share
PLN Siap Konversi LPG ke Kompor Induksi, Tekan Impor dan Hemat APBN. (Foto: PLN)
PLN Siap Konversi LPG ke Kompor Induksi, Tekan Impor dan Hemat APBN. (Foto: PLN)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Entah, ini kabar baik atau sebaliknya, tetapi yang jelas, ibu rumah tangga harus siap menyambut era baru dengan segera ditiadakannya gas LPG sebagai sumber utama alat masak di dapur.

Menyambut era elektrifikasi dan mendukung kemandirian energi serta menghemat belanja negara, PT PLN (Persero) siap menjalankan  program konversi kompor elpiji ke kompor induksi pada 2022 ini.

Program konversi kompor induksi juga berpotensi menyerap listrik sebanyak 13 gigawatt, sehingga dapat memperbaiki kondisi keuangan PLN dan negara.

"Dengan program ini akan ada peningkatan kebutuhan listrik. Proyeksi kami, serapan listrik akan meningkat hingga 13 gigawatt," ujar Darmawan Prasodjo, selaku Direktur Utama PLN dalam keterangan resminya, Selasa (15/2/2022).

Darmawan mengungkapkan impor elpiji dari tahun ke tahun terus naik seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat. Pada 2024, impor elpiji diprediksi bisa mencapai Rp67,8 triliun.

Menurutnya, program konversi kompor induksi akan mengurangi ketergantungan terhadap impor elpiji secara bertahap.

Tak hanya itu, masalah defisit transaksi berjalan akibat impor itu secara perlahan juga dapat diselesaikan.

Langkah konversi ini juga bakal menekan subsidi elpiji dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang terus membengkak.

Tahun ini, pemerintah menganggarkan Rp61 triliun untuk subsidi elpiji dan angka ini akan terus naik menjadi Rp71,5 triliun pada 2024.

"Saat ini, pemakaian elpiji memang dianggap seakan-akan lebih murah dari kompor listrik. Padahal kalau dicermati, harga elpiji di pasaran adalah harga dengan subsidi dari APBN," kata Darmawan.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT