ADVERTISEMENT

Indonesia Resmi Tambah Utang Senilai Rp2,1 Triliun, ADB: Indonesia Negara Sumber Emisi Gas Rumah Kaca Terbesar Kelima di Dunia

Rabu, 16 Februari 2022 14:29 WIB

Share
DB Setujui Pinjaman 150 Juta Dolar AS untuk Indonesia. (Foto: ADB)
DB Setujui Pinjaman 150 Juta Dolar AS untuk Indonesia. (Foto: ADB)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Indonesia kembali mendapat suntikan dana setelah Asian Development Bank (ADB) menyetujui pinjaman senilai $150 juta atau sekitar Rp.21 triliun.

Seperti dilansir Poskota dari laman Infopublik- Kominfo, pinjaman dari ADB ini untuk mendukung fasilitas yang dapat mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia dari pandemi penyakit virus korona (COVID-19).

Bantuan itu, juga bisa menjadi katalis bagi dana pemerintah dan swasta, dalam mendukung proyek infrastruktur yang hijau dan layak, agar dapat membantu Indonesia mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (sustainable development goals/SDG).

The Sustainable Development Goals Indonesia One-Green Finance Facility (SIO-GFF), yang merupakan yang pertama di Asia Tenggara, bertujuan membiayai setidaknya 10 proyek, dengan minimal 70 persen dari pembiayaan tersebut mendukung infrastruktur hijau dan sisanya mendukung SDG.

Fasilitas itu, akan merancang proyek yang layak dijalankan guna menarik pendanaan untuk melengkapi belanja pemerintah, termasuk dari sumber-sumber swasta, lembaga, dan komersial.

“SIO-GFF ditujukan agar dapat menjadi katalis hingga delapan kali dari dana yang kami investasikan guna mendukung infrastruktur yang ramah iklim dan membantu kemajuan Indonesia menuju SDG,” kata Anouj Mehta, Kepala Unit Pembiayaan Hijau dan Inovatif ADB untuk Asia Tenggara dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/2/2022).

Anouj Mehta menambahkan, fasilitas ini akan meningkatkan pembangunan infrastruktur berkelanjutan dan mempercepat pemulihan Indonesia dari pandemi COVID-19 dengan menghimpun modal dan menciptakan lapangan kerja.

Pinjaman kepada pemerintah Indonesia tersebut akan diteruskan lagi pada PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI, lembaga milik negara untuk pembiayaan infrastruktur, yang akan mengelola fasilitas tersebut.

ADB juga telah menyetujui bantuan teknis guna membantu memperkuat kemampuan PT SMI untuk menjalankan fasilitas tersebut, dan pada akhirnya memperluas layanan PT SMI agar dapat mendukung peminjam lainnya dan mengkatalisis pendanaan swasta.

Bantuan teknis tersebut didanai senilai $1,2 juta dari Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (Department of Foreign Affairs and Trade) dan $375.000 dari Dana Khusus Kemitraan Pembangunan Sektor Keuangan Luxembourg (Financial Sector Development Partnership Special Fund).

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT