Ilustrasi logo NU dan Muhammadiyah. (Foto: Ist).

Nasional

NU-Muhammadiyah Diajukan Sebagai Penerima Nobel Perdamaian Dunia 2022

Rabu 16 Feb 2022, 14:49 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar mengusulkan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah agar diajukan sebagai penerima Penghargaan Nobel Perdamaian Dunia 2022. 

”Hari ini secara resmi saya sampaikan bahwa untuk tahun ini saya sebagai Wakil Ketua DPR RI akan mengajukan NU dan Muhammadiyah untuk sebagai dua lembaga yang resmi dan besar bisa menerima hadiah Nobel Perdamaian Dunia,” kata pria yang akrab disapa Cak Imin ini dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (16/2/2022).

Menurut Cak Imin, NU-Muhammadiyah terbukti mengukir prestasi dan jasa besar bagi perdamaian di Indonesia dan dunia. Dia mengatakan Indonesia yang damai, toleran dan bersatu hanya bisa terjadi berkat peran aktif dan sumbangsih NU-Muhammadiyah.

”Dengan ajaran Islam yang rukun dan welas asih maka NU-Muhammadiyah telah merajut dan merawat kompatibilitas antara Islam dan demokrasi, perdamaian, pencegahan konflik dan kebebasan beragama dan berkeyakinan,” ungkapnya. 

Berkat NU-Muhammadiyah juga, kata Cak Imin, Indonesia dapat menjadi contoh negara dengan penduduk muslim terbesar dan menjalankan sistem demokrasi dan negara yang stabil dan aman.

Dia menambahkan, NU-Muhammadiyah telah bertahun-tahun aktif berkontribusi melakukan upaya-upaya perdamaian, bantuan kemanusiaan dan advokasi secara internasional untuk membuat dunia lebih damai seperti, membela dan memulihkan hak-hak kaum minoritas.

“NU melalui Gus Dur memulai World Conference on Religion and Peace (WCRP). NU juga telah hadir mengupayakan penyelesian konflik di Israel-Palestina dan Afghanistan. NU juga mempelopori International Conference of Islamic Scholars (ICIS), International Summit of Moderate Islamic Leaders (ISMIL),” paparnya.

Pun demikian dengan Muhammadiyah, Cak Imin menyatakan organisasi yang didirikan KH Ahmad Dahlan itu juga telah bertahun-tahun aktif menjadi anggota International Counter Group (ICG) dan Center for Dialogue and Corporation among Civilizations (CDCC).

“Muhammadiyah telah bertahun-tahun berperan aktif dalam resolusi konflik di berbagai negara seperti konflik Moro dengan Pemerintah Filipina, Afrika Tengah dan berbagai gerakan kemanusiaan lainnya seperti di Nigeria, Thailand, Myanmar dan Palestina,” ujarnya.

Lebih dari itu, Cak Imin menyebut NU-Muhammadiyah telah berjasa dan memainkan andil besar dalam memajukan dan mewujudkan narasi dan praktik Islam damai, Islam toleran (Islam Rahmatan Lil alamin dan Islam Washathiyah) tidak saja di tingkat Indonesia tetapi juga di tingkat global dalam berbagai forum internasional dan lembaga pendidikan Internasional.

“Dalam berbagai bentuk dan kegiatan, NU-Muhammadiyah telah memberi pengertian, memberi contoh, dan menularkan ajaran, nilai-nilai, dan praktik Islam damai dan Islam toleran kepada para warga negara, sarjana, pemuka agama dan pengambil kebijakan di negara-negara muslim termasuk di Pakistan, Afganistan, Tunisia, Malaysia dan lainnya. Termasuk di dalamnya ajaran tentang hak-hak perempuan dan keseteraan kaum perempuan,” pungkas Cak Imin.(*)

Tags:
NU-Muhammadiyah layak menerima nobel perdamaian duniaCak Imin ajukan NU-Muhammadiyah penerima Nobel perdamaian duniaNU-Muhammadiyah sebarkan islam rahmatan lil alamin

Administrator

Reporter

Administrator

Editor