Harga Kedelai Mahal, Produsen Tahu-Tempe di Jakarta Ancam Mogok Produksi

Rabu 16 Feb 2022, 05:49 WIB
Pengrajin tempe. (foto: poskota/ardhi ridwansyah)

Pengrajin tempe. (foto: poskota/ardhi ridwansyah)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta bakal melakukan mogok produksi dan berjualan pada Senin (21/2/2022) hingga Rabu (23/2/2022). 

Ketua Puskopti DKI Jakarta, Sutaryo menyampaikan mogok dilakukan guna memprotes mahalnya harga kedelai yang mencapai Rp11.300 per kilogram. Aksi mogok produksi ini bakal diikuti sekira 4.500 produsen tempe dan tahu. 

"Tuntutannya pertama stabilitas harga, kedua turunkan harga. Karena dengan harga tinggi pembeli tempe tahu lemah (daya beli)," ucap Sutaryo kepada wartawan, Rabu (16/2/2022). 

Ketiga, mogok produksi ini sebagai bentuk pernyataan produsen tempe dan tahu di Jakarta akan menaikkan harga jual selepas tanggal 23 Februari 2022 untuk menutup biaya produksi. 

Cara tersebut jadi pilihan terakhir lantaran harga kedelai impor yang membanjiri pasar tak kunjung turun, bahkan sejak tahun 2020 hingga kini terus naik sehingga memberatkan. 

Dia mencontohkan, pada akhir tahun 2020 harga kedelai impor berkisar Rp7 ribu per kilogram, lalu pada awal tahun 2021 mencapai sekira Rp9 ribu per kilogram, dan kini Rp11. 300 per kilogram. 

"Karena mungkin dengan menaikkan harga 20 persen mungkin akan sedikit menaikkan keuntungan. Perkiraan tempe naik dari Rp 5 ribu ke Rp 6 ribu per papan. Tahu dari Rp 35 ke Rp 40 ribu," ujarnya.

Sutaryo mengatakan, tiga poin itu hanya tuntutan jangka pendek, secara jangka panjang produsen tempe dana tahun menuntut pemerintah bertindak mencegah dampak kenaikan global. 

Pasalnya, pada 2021, produsen tempe dan tahu di sejumlah wilayah juga sempat melakukan aksi mogok produksi selama tiga hari dengan alasan harga kedelai mahal. 

"Biar pemerintah memikirkan, jangan sampai setiap tahun terjadi terus seperti ini dengan hal yang sama. Pertanyaan pengrajin masa pemerintah tidak bisa menangani, masa terus menerus terjadi," terangnya. (ardhi)

Berita Terkait

News Update