Ukraina Terjepit di Tengah Konflik Rusia dan AS

Selasa 15 Feb 2022, 16:05 WIB
Sistem rudal antar benua Rusia.

Sistem rudal antar benua Rusia.

POSKOTA.CO.ID - Ukraina dapat membatalkan tawarannya untuk bergabung dengan NATO demi menghindari perang dengan Rusia.

Keterangan ini disampaikan Duta Besar Ukraina untuk Inggris Vadym Prystaiko dalam sebuah wawancara pada Senin (14/2/2022).

"Prioritas kami sekarang adalah meredam krisis yang semakin meningkat setiap hari di luar perbatasan kami. Kiev sedang mencari solusi praktis untuk mengatasi ketegangan ini," katanya.

Perubahan sikap ini mencerminkan adanya pemahaman baru di antara para pemimpin Ukraina tentang situasi keamanan yang mengerikan di tengah meningkatnya kemungkinan invasi Rusia ke Ukraina.

Namun keanggotaan Ukraina di NATO telah menjadi salah satu amanat konstitusi negara itu. Demikian dilansir dari Pars Today.

Salah satu tuntutan utama para pemimpin Ukraina pro Barat sejak pecahnya Revolusi Warna pada tahun 2004 dan penggulingan Presiden Viktor Yushchenko oleh parlemen adalah menjadi anggota NATO.

Mereka beralasan bahwa tuntutan itu muncul karena adanya ancaman Rusia terhadap keamanan nasional Ukraina.

Tuntutan itu sempat diabaikan selama masa pemerintahan pro Rusia Presiden Viktor Yanukovych. Namun keinginan tersebut kembali mengemuka setelah Viktor Yanukovych digulingkan dan munculnya pemerintahan pro Barat di Ukraina yang dipimpin Petro Poroshenko.

Ukraina sekarang memperluas hubungannya dengan NATO di masa kepresidenan Volodymyr Zelensky.

Para pejabat aliansi militer Barat ini, terutama Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, menekankan perlunya Ukraina untuk bergabung dengan organisasi mereka.

Moskow di sisi lain berulang kali menyatakan keanggotaan negara-negara bekas Uni Soviet di NATO, termasuk Ukraina, merupakan garis merah bagi keamanan nasional Rusia.

Jika itu terjadi maka Rusia akan berbatasan langsung dengan negara-negara anggota NATO. Barat dapat mengerahkan pasukan, membangun infrastruktur militer, dan mengirim senjata termasuk rudal balistik di dekat perbatasan Rusia. Senjata nuklir jarak pendek dan jarak menengah dapat dikerahkan di perbatasan Rusia-Ukraina.

Keanggotaan Ukraina di NATO akan menjadi ancaman serius bagi keamanan nasional Rusia karena kota Moskow hanya berjarak 800 kilometer dari perbatasan Ukraina.

Kementerian Luar Negeri Rusia pada pertengahan Desember 2021 menuntut jaminan keamanan serta meminta Amerika Serikat dan NATO untuk mempertimbangkannya.

Rusia menuntut jaminan bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO. Selain itu aliansi tidak akan mengerahkan pasukan dan peralatan militer di dekat perbatasannya. Namun, semua tuntutan itu ditentang AS dan NATO.

Rusia dalam situasi itu mulai memobilisasi pasukan dan peralatan militer di dalam wilayahnya. AS memandang langkah itu sebagai persiapan untuk menyerang Ukraina.

Ukraina kini telah menjadi poros konflik antara Rusia dan NATO yang dipimpin AS. ***

Berita Terkait

News Update