ADVERTISEMENT

Perang Melawan Gangster

Senin, 14 Februari 2022 06:00 WIB

Share
Ilustrasi gangster yang juga geng motor. (Karikaturis: Poskota/Suroso Imam Utomo)
Ilustrasi gangster yang juga geng motor. (Karikaturis: Poskota/Suroso Imam Utomo)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Oleh: Wartawan Poskota, Yahya Abdul Hakim

SERUAN waspada dilontarkan imam salat Jumat di salah satu masjid di Perumahan Harapan Mulya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, menyusul peristiwa pengeroyokan maut yang merenggut nyawa seorang remaja di sekitar komplek perumahan tak jauh dari lokasi masjid pada Minggu (6/2/2022) dini hari.

“Telah terjadi pengeroyokan terhadap warga kita seorang remaja oleh sekelompok gangster di wilayah ini beberapa hari lalu. Kami mengimbau kepada warga khususnya orangtua untuk waspada menjaga anak-anak kita karena kejadian ini sudah cukup meresahkan,” ucap sang imam sebelum memulai khotbahnya pada Jumat (11/2/2022) lalu.

Dalam kejadian itu korban, Lutfi (17) tewas dengan sejumlah luka senjata tajam di kepala dan tubuhnya.

Saat itu korban dikabarkan sedang mencari kucingnya yang hilang, namun tiba-tiba datang para pelaku meneriaki korban sebagai maling sebelum menghabisi nyawa remaja malang itu.

Tak lama pascakejadian,  aparat Polsek Tarumajaya meringkus 4 dari 6 pelaku pengeroyokan yang merupakan anggota Gangster ‘Brother Stress’. Dalam pemeriksaan, gerombolan gangster itu mengonsumsi sabu sebelum beraksi.

Di lokasi lain di Tangerang, tepatnya di Desa Talaga, Kecamatan Cikupa, segerombolan gangster bermotor menyerbu permukiman di wilayah setempat.

Sambil membawa celurit, klewang dan pedang, sekumpulan anak muda bermotor itu mengejar dan memburu warga hingga sampai ke rumah, Kamis (10/2/2022) dini hari.

Ulah gangster lokal yang semakin masif, mengusik kenyamanan masyarakat. Warga dibuat resah, takut menjadi sasaran brutal mereka.

Tidak jarang aksi kriminalitas mereka lakukan selain tindakan ‘khas’ kaum gangster lokal ini, tawuran atau bentrok dengan kelompok gangster lainnya seperti melakukan pembegalan pengendara yang melintas. Malam akhir pekan menjadi ‘hari wajib’ para gangster lokal ini menggelar ‘ritual’ tersebut.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT