Siap Menikah, Siap Bahagia Siap Menderita

MENIKAH itu bukan soal umur ataupun cinta, tapi menikah itu adalah kesiapan; siap menderita, siap bahagia,siap terluka, siap merana, siap kecewa, siap berjuang, dan siap menerima kekurangan masing-masing!

Begitulah kata-kata nasihat yang cukup indah dikirim sahabat dig grup WA. Kita tahu itu pastinya juga boleh copas dari sumber lain. Namun bukan soal dari mana asalnya, tapi bahwa kata-kata bijak memang bisa dinikmati sebagai motivasi  oleh siapa saja.

Ini soal pernikahan,memang punya cerita yang nggak ada habis-habisnya. Katakan, kalau melihat itu para seleb yang selalu jadi berita. Dari mau nikah, sudah heboh. Siapa dengan siapa. Tentu saja wanita cantik dengan lelaki ganteng. Si wanita cantik kaya raya, dan si lelaki gagah, tajir melintir. Atau bisa juga si cewek yang kaya raya, sementara si cowok pas-pasan.

Persiapan pernikahan yang buat orang biasa bisa geleng-geleng kepala. Misalnya untuk urusan preweding saja berdana Rp1 milyar. Ada yang didanai sama sang cewek. Ya, itu cowoknya cuma kasih sekian puluh juta. Payah.

Kemudian ada komentar dari warga atau nitizen; Udah batalin saja, itu cowok kayaknya cuma mau numpang hidup. Sementara yang lain bilang, lho, emangnya mau nikah apa mau dagang sih?

Itu baru siap-siap menuju pelaminan. Kalau ranah ini pastinya akan bicara modal lagi yang bisa besar banget, sekian M. Tamunya nanti yang diundang pejabat ini itu dan seterusnya.

Lalu akan ada berita yang mengejutkan?  Biasa itu. Ketika baru sekian bulan lalu melahirkan. lho, kok bisa? Ya bisalah, kan waktu masih pacaran sudah jalan-jalan berdua kemana saja.

Nah, ini ada lagi pasangan yang heboh juga. Lebih heboh dari ini.

Pernikahannya yang belum seumur jagung, tiba-tiba cerai. Jadi mau nikah heboh, cerai juga sangat heboh.

Sebenarnya, soal pernikahan mau panjang mau pendek, bukan soal pelakunya  selebritis artis kondang atau orang biasa, semua punya masalah yang sama. Seperti nasihat yang beredar di WA grup sahabat tadi. 

Bukan soal miskin atau tajiir melintir, tapi harus siap. Siap menerima kekurangan masing-masing. Misalnya si cowok,kaya raya tapi punya sering menyeleweng. Begitu pun si istri, nggak siap jika suami jadi mata keranjang. Pokoknya nggak siap!  - Massoes