Dari 487 Pasien Covid-19 yang Wafat, 66 Persen di antaranya Belum Divaksin

Sabtu 12 Feb 2022, 04:22 WIB
Pemakaman korban Covid-19 TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.(yono)

Pemakaman korban Covid-19 TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.(yono)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) periode 21 Januari hingga 8 Februari 2022 menunjukkan dari 487 pasien Covid-19 yang meninggal, 66% di antaranya belum divaksinasi lengkap.

"Kami terus mendorong masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi yang telah disediakan secara gratis oleh pemerintah, termasuk vaksinasi booster, terutama bagi mereka yang lanjut usia," terang Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr  Siti Nadia Tarmizi M.Epid., di Jakarta, Jumat (11/2/2022).

Siti menerangkan penelitian terbaru Kemenkes, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Indonesia menunjukkan mereka yang sudah mendapatkan vaksin Sinovac dua dosis, pemberian vaksin booster setengah dosis mampu meningkatkan antibodi yang sebanding dengan dosis penuh.

"Jarak waktu terbaik untuk mendapatkan booster Covid-19 adalah minimal 6 bulan setelah menerima vaksinasi kedua. Kemudian, apabila apabila seseorang mendapatkan booster di bulan ke 6-9, maka antibodi yang diproduksi bisa sampai 12,5 – 88,9 kali lipat, tergantung merek vaksin booster yang digunakan," tutur Siti.

Meski begitu, vaksinasi bukan satu-satunya cara untuk mampu mengurangi dampak terburuk Covid-19. Pemerintah selalu menghimbau, cara terbaik adalah melengkapi vaksinasi bersama protokol kesehatan yang disiplin seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. 

"Lewat semua cara pencegahan yang bisa dilakukan baik oleh pemerintah dan masyarakat, diharapkan penularan Covid-19 yang didominasi Omicron bisa segera dilalui dan dikendalikan secepatnya," papar Siti.

Hingga 9 Februari 2022, Indonesia telah memiliki lebih dari 500 juta vaksin dan hingga 11 Februari 2022 pukul 12.00 WIB, total 187,9 juta (90,23%) jumlah masyarakat Indonesia telah divaksinasi dosis 1 dan 134,6 juta (64,64%) telah divaksinasi dosis 2. 

"Masyarakat diimbau untuk mengikuti program vaksinasi pemerintah karena vaksinasi telah terbukti secara ilmiah mampu mengurangi risiko terburuk akibat terinfeksi Covid-19," tambahnya.

Ia menambahkan Pemerintah terus berupaya menekan angka penularan kasus Covid-19 yang didominasi varian Omicron. Hal ini termasuk melakukan beragam upaya pencegahan dan mendorong laju vaksinasi. 

"Strategi ini efektif menekan jumlah pasien Covif-19 yang dirawat di rumah sakit. Hingga hari Jumat (11/2) pukul 17.00 WIB, pasien yang dirawat di rumah sakit mencapai 29% dari total kapasitas tempat tidur dan isolasi yang disediakan untuk pasien COVID-19 secara nasional. Sebagian besar pasien yang masuk rumah sakit juga memiliki gejala ringan dan tanpa gejala (OTG)," bebernya.

Selain mengimbau masyarakat yang tidak bergejala dan gejala ringan untuk melakukan isolasi mandiri dan terpadu, pemerintah juga terus meningkatkan testing. Hingga kemarin (10/2), pemerintah sudah melakukan 416.065 spesimen yang dites tiap harinya.

Berita Terkait
News Update