ADVERTISEMENT

Indonesia Masuk Tahap Edukasi Penggerak Ekonomi, KPTIK Sebut Pengembangan TIK Jadi PR Pemerintah Jokowi

Jumat, 11 Februari 2022 14:57 WIB

Share
Teknologi digital (Sumber ilustrasi: Pexels/@thisisengineering)
Teknologi digital (Sumber ilustrasi: Pexels/@thisisengineering)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID -  Ketua Komite Penyelarasan Teknologi Informasi Komunikasi (KPTIK) Dedi Yudiant mengatakan, masalah yang paling fundamental menuju digitalisasi Indonesia adalah mengubah masyarakat dari level konsumen digital menjadi inovator produk digital. 

Jika belum mampu, setidaknya masyarakat minimal menjadi pelaku digital.

“Banyak startup-startup Indonesia, yang tadinya digadang menjadi unicorn atau decacorn, lalu dijual ke tangan asing ketika valuasi mereka naik. Karena itu, kita kehilangan momentum menghasilkan produk-produk digital yang inovatif yang benar-benar karya anak bangsa,” kata Dedi pada Kamis (10/2/2022).

Dedi mengatakan, pertumbuhan ekonomi sekarang tidak bisa lepas dari perkembangan dunia digital dengan beralihnya masyarakat realitas menuju menuju masyarakat siber (Cybers Society). Presiden Jokowi melihat peran TIK ketika pandemi Covid-19 mengubah perilaku ekonomi masyarakat ke arah ekonomi digital lebih masif lagi.

“Presiden Jokowi sendiri memiliki target Indonesia Emas 2045. Salah satu untuk mewujudkannya adalah membuat roadmap yang disusun oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Ini adalah panduan komprehensif berupa Roadmap Indonesia Digital 2021-2024 sesuai arahan Presiden Joko Widodo tahun lalu,” jelasnya.

 

Menurut Dedi, peta jalan tersebut terdiri dari empat pilar sektor strategis, yaitu infrastruktur digital, tata kelola digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital. Presiden mencanangkan program yang disebut ‘Tol Langit’ yang akan menghubungkan seluruh wilayah Indonesia dengan internet.

“Program ini sudah bagus karena bisa mengisi blank spot pelosok Indonesia yang tidak tercakup internet. Tetapi mengejar infrastruktur saja belum cukup karena belum ada masterplan TIK terbaru dan pemberdayaan sumber daya manusia yang spesifik dalam menangkap peluang tersebut,” ucapnya.

Dia mengungkapkan, Indonesia saat ini baru pada tahapan edukasi digital dan pemberdayaan sumber daya masyarakat sebagai penggerak ekonomi sektor digital. Karena itu, pengembangan TIK masih menjadi pekerjaan rumah pemerintahan Presiden Jokowi.

“Masterplan TIK dan pemberdayaan sumber daya masyarakat sangat penting untuk ketahanan TIK nasional agar produktif dan terarah. Di sisi lain, kurikulum pendidikan TIK yang komprehensif dan menyentuh esensi masih jauh yang diharapkan dunia kerja dan industri bahkan pasca pandemi nanti,” katanya.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT