JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Perum Perhutani menggandeng Pertamina Power Indonesia (PPI) dalam upaya sinergi BUMN percepatan target Zero Emission pada 2050 melalui penghitungan carbon stock (Cadangan Karbon).
Direktur Utama Perhutani, Wahyu Kuncoro mengapresiasi upaya Pertamina Power Indonesia yang telah terlibat intens dalam aksi mitigasi perubahan iklim untuk mencapat target Net Zero Emission BUMN 2050 di wilayah Perum Perhutani.
“Sinergi ini adalah upaya mempercepat target Net Zero Emission BUMN pada tahun 2050 dan target Indonesia sebelum 2060 sesuai Kesepakatan Paris dan Pertemuan COP26 di Glagow, akhir tahun lalu ,” jelas Wahyu, belum lama ini.
Turut hadir juga, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Perhutani Endung Trihartika, Direktur Pengembangan dan Perencanaan Strategis PPI Fadli Rahman, serta Perwakilan Carbon Offset Asia Glory Harimas dan Yuza.
PPI adalah anak usaha Pertamina yang bergerak di bidang pembangkit listrik berbasis energi terbarukan.
Menurut Wahyu, proyek ini akan sukses dengan menggabungkan data dari lahan-lahan yang berpotensi menyerap gas karbon, diantaranya lahan hutan ataupun lahan gambut.
Dalam kegiatan ini Perhutani akan melibatkan Anak Perusahaan PT Inhutani I, II dan III yang memiliki wilayah konsesi Hutan Alam di Kalimantan dan Sulawesi.
Dia berharap agar Pertamina Power Indonesia bisa terus memantau proyek ini selama 3-5 tahun kedepan dan melakukan perhitungan dinamika carbon stock (cadangan karbon) selama proyek berlangsung.
“Kami akan melibatkan Inhutani I sampai III karena mereka memiliki hutan alam yang cukup potensial menyerap gas karbon (cadangan karbon),” tegas Wahyu.
Seperti diketahui, Cadangan Carbon adalah jumlah C yang disimpan dalam komponen biomasa dan nekromasa baik di atas permukaan tanah dan di dalam tanah (Bahan organik tanah, akar tanaman dan mikroorganisma) per satuan luasan lahan.
Sementara itu, Direktur Pengembangan dan Perencanaan Strategis PPI, Fadli Rahman menjelaskan, bahwa kerjasama ini merupakan titik kritikal karena Pertamina Power Indonesia memiliki SDM maupun teknologi yang mampu melakukan perhitungan Cadangan Karbon.
Fadli menyambut positif sikap Perum Perhutani yang telah mengambil langkah untuk berkerja sama dengan Pertamina Power Indonesia. Sebab, Pertamina Power Indonesia memang memiliki SDM dan teknologi perhitungan carbon stock (Cadangan Karbon) yang kompeten.