Sindiran Puan untuk Gubernur Picu Ketegangan, Pengamat: Kader yang Disindir Harusnya Tahu Diri

Jumat 11 Feb 2022, 20:48 WIB
Puan Maharani saat. (Foto: Poskota/rizal)

Puan Maharani saat. (Foto: Poskota/rizal)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Puan Maharani, menyindir gubernur yang ogah-ogahan menyambut dirinya saat berkunjung ke sebuah daerah.

Puan yang sudah menjadi jalan tiga tahun menjadi Ketua DPR RI mengaku heran dengan tingkah sang gubernur. Pasalnya, sikap gubernur tersebut terkesan tidak bangga dengan kedatangan Puan Maharani.

Puan menyindir gubernur tersebut saat melakukan rapat koordinasi tiga pilar PDIP di Manado, Sulawesi Utara, Rabu (9/2/2022). Hingga kini Puan tak pernah mengungkapkan siapa gubernur yang dimaksud.

"Begitu saya datang nggak mau menyambut gitu log. Saya jadi bingung. Kayak nggak semangat gitu. Padahal, harusnya jadi kebanggaan loh, ada kebanggaan, saya juga bangga kok datang sebagai Ketua DPR ke mana-mana," ujar Puan.

Lihat juga video “Ahli Feng Shui Master Xiang Yi: Politik Tahun Ini akan Terjadi Ledakan Besar”. (youtube/poskota tv)

 

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai sindiran Puan sebenarnya tengah menunjukkan kapasitas dia sebagai pimpinan tertinggi lembaga eksekutif.

Adi mengatakan status Ketua DPR yang dijabat Puan diperoleh dengan susah payah. Dari situ, kata Adi, Puan hendak mengatakan bahwa kader di bawah secara etik harusnya menyambut dia saat berkunjung ke daerah.

"Bahasa yang digunakan Puan cukup keras. Kader yang dimaksud mestinya tahu diri seperti ukuran baju. Ini yang pertama kalinya, Puan mengeluarkan pernyataan yang sangat keras dan menjurus," kata Adi kepada wartawan, Jumat (11/2/2022).

Adi menilai sikap Puan terkesan tak bisa menahan amarahnya terhadap kader kepala daerah yang tak menyambutnya. Pernyataan putri Megawati Soekarnoputri itu dinilai keras dan menjurus.

Pun, ia menambahkan dari ucapan Puan memperlihatkan agar kader PDIP mesti tahu siapa pemilik partai. Kemudian, ia mengindikasikan sindiran Puan itu bisa diduga publik ditujukan untuk Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

"Karena belum ada kejadian di tempat lain, di mana Puan datang kepala daerahnya tak nyambut kecuali di Jateng," ujarnya.

Namun, jika yang dimaksud Ganjar maka menurutnya juga membingungkan. Pasalnya, Ganjar dulu tak diundang Puan saat rapat konsolidasi PDIP di Jateng.(*)

News Update