Di Jakarta Penularan Lokal Omicron Lebih Tinggi Ketimbang Kasus Impor, Wagub Ariza Kerahkan Siasat Andalan

Jumat 11 Feb 2022, 19:12 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria saat meninjau Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (11/2/2022) pagi (Foto: ardhi)

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria saat meninjau Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (11/2/2022) pagi (Foto: ardhi)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kasus penularan lokal varian Omicron di DKI Jakarta kini lebih tinggi ketimbang kasus impor, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria  (Wagub Ariza) meminta aparat tindak tegas warga yang melanggar protokol kesehatan (prokes).

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, tercatat ada 4.639 orang di Jakarta yang terkonfirmasi positif Omicron.

Dari jumlah tersebut, persentase kasus lokalnya lebih banyak ketimbang kasus impor.

"Untuk Omicronnya 4639 orang, kasus impornya sekitar 38,3 persen kasus lokalnya 61,7 persen. Seperti yang saya sampaikan kemarin, ini sekarang terbalik ya, kasus lokalnya lebih banyak dari kasus impor artinya penyebaran di antara kita  sebagai warga itu semakin tinggi, jadi harus lebih hati-hati lagi," ungkap pria yang disapa Ariza saat ditemui di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (11/2/2022).

Lebih lanjut, Ariza mengakui di beberapa wilayah di DKI Jakarta ada yang mengalami peningkatan kasus Covid-19.

Oleh sebab itu, Wagub Ariza mengungkap pihaknya akan mengerahkan siasat andalan, yakni bersiasat bakal mengoptimalkan peran dari Satgas Covid-19 mulai dari lingkup Provinsi, Kota, hingga RT/RW.

"Di beberapa tempat ada peningkatan, kita seperti biasa akan mengoptimalkan kembali Satgas di tingkat Provinsi, Kota sampai RT/RW," ungkap Ariza.

Kata Ariza, aparat penegak hukum pun juga dihadirkan guna menindak warga yang melanggar protokol kesehatan. Bahkan meminta agar memberi sanksi tegas bagi si pelanggar jika memang terbukti melakukan pelanggaran.

"Kita hadirkan aparat-aparat, kita juga pastikan akan ada penindakan sanksi bagi yang melanggar dan kita minta menindak secara tegas," ujar Ariza.

Lebih lanjut, Ariza menjelaskan tingkat ketersediaan tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 di Jakarta mencapai 6.335 bed dan sudah terisi sebanyak 3.828 bed. Kini persentase keterisian BOR mencapai 60 persen.

Sementara untuk ICU tersedia 864 dan sudah terpakai 376 dengan persentase tingkat keterisian ICU sebesar 44 persen.

Berita Terkait
News Update