JAWA TENGAH, POSKOTA.CO.ID – 25 orang termasuk kuasa hukum dari LBH Yogyakarta dibawa Polisi usai kericuhan di desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah.
Adapun kericuhan di Desa Wadas dipicu oleh penolakan warga terhadap pengukuran lahan yang akan dijadikan tambang material untuk pembangunan Bendungan Bener.
Kericuhan ini terjadi di pagi hari pada Selasa, (8/2/2022). Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempa Dewa) melalui Instagram dan Twitter terus mengunggah perkembangan terkait desa Wadas.
Berdasarkan data yang diterima Poskota, pukul 13.00, tim kuasa hukum dari LBH Yogyakarta (Julian dan Danil) tidak diperbolehkan masuk ke desa Wadas karena tidak membawa surat kuasa.
Dikabarkan bahwa warga terjebak di dalam masjid karena dikepung polisi. Warga tidak bisa keluar, sedangkan pengukuran masih berjalan.
Selanjutnya pada pukul 14.33, sebanyak kurang lebih 25 orang dibawa ke Polres Purworejo, termasuk di dalamnya kuasa hukum dari LBH Yogyakarta.
Berikut ini nama-nama yang sudah terindentifikasi:
1. Rifki
2. Fajar
3. Mbah Ismun
4. Dhanil Al Ghifari (LBH Yogyakarta)
5. Damara Gupta
6. Budin
7. Yayak
8. Peng
9. Arip
10. Pratama Putra (wonosobo)
11. Ahmad Nursolih (Wonosobo)
12. Ginanjar Anggit (wonosobo)
13. Azka
14. Nanok
15. Iko
16. Pak Taukhid
17. Pak Poniran
18. Pak Misdi
19. Pak Muhri
20. Ardiyanto
Nama-nama lainnya belum teridentifikasi.
Pada pukul 14.47, Julian, tim kuasa hukum dr LBH Yogyakarta berhasil keluar dari Polsek Bener, sementara yg lainnya masih belum diketahui.
Sekitar pukul 15.30, akun Instagram GEMPA DEWA kembali mengunggah cuplikan video yang menunjukan kondisi Desa Wadas terakhir.

Update terakhir dari akun @wadas_melawan, foto : instagram
“Alerta, Ketika puluhan warga masih di tahan di polres, hari ini aparat melanggengkan aksinya bersama dengan tim pengukur melakukan pengukuran di alas-alas wadas. Kami butuh bantuan, dukungan dan solidaritas kawan-kawan untuk menghentikan pengukuran di Wadas dan menekan aparat untuk keluar dari Wadas,” tulis GEMPA DEWA pada akun Instagramnya @wadas_melawan
Kabar terakhir, Gubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo mengucapkan permohonan maaf melalui twitternya @ganjarpranowo.

Terkait kerusuhan di Desa Wadas, Ganjar Pranowo minta maaf
“Bapak Ibu yang sangat saya hormati. Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat, wabil khusus masyarakat Purworejo, wabil khusus masyarakat Desa Wadas. Saya minta maaf dan saya yang bertanggung jawab,” tulis Ganjar disertai unggahan video permohonan maaf terkait kejadian di Desa Wadas. (FIRAS)