ADVERTISEMENT

Hadiri HPN,  Presiden: Dua Tahun Terakhir Industri Pers Nasional Alami Tekanan

Rabu, 9 Februari 2022 13:47 WIB

Share
Presiden Joko Widodo saat menghadiri Hari Pers Nasional dari Istana Kepresidenan Bogor. (foto biro pers)
Presiden Joko Widodo saat menghadiri Hari Pers Nasional dari Istana Kepresidenan Bogor. (foto biro pers)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Presiden Joko Widodo mengakui selama dua tahun terakhir, industri pers nasional mengalami tekanan luar biasa berat. 

Selain mengatasi tekanan akibat pandemi, pers nasional juga menghadapi tekanan akibat disrupsi digital, dan tekanan dari berbagai platform raksasa asing yang menggerus potensi ekonomi dan pengaruh media-media arus utama. 

Itu disampaikan Kepala Negara menghadiri acara puncak peringatan Hari Pers Nasional Tahun 2022 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/2/2022).

 Presiden menjelaskan perubahan drastis lanskap persaingan media melahirkan berbagai persoalan yang pelik, munculnya sumber-sumber informasi alternatif, tumbuh suburnya tren informasi yang semata mengejar jumlah klik atau views, membanjirinya konten-konten yang hanya mengejar viral, masifnya informasi yang menyesatkan bahkan adu domba sehingga menimbulkan kebingungan dan bahkan perpecahan.

Presiden mengatakan dalam kondisi yang penuh tekanan tersebut, media-media arus utama harus secepatnya bertransformasi, harus makin inovatif, dan meningkatkan teknologi untuk mengakselerasi pertumbuhan yang sehat. 

"Selain itu, media arus utama juga harus membanjiri kanal-kanal dan platform-platform dengan berita-berita baik, mencerdaskan dan mengisi konten-konten yang berkualitas, dan menjadikan kepercayaan dan integritas sebagai modal untuk merebut peluang-peluang yang ada," papar Jokowi.

Presiden mengharapkan Pers Indonesia harus mampu memperbaiki kelemahan sambil melanjutkan agenda-agenda besar bangsa, menguatkan pijakan untuk melompat lebih tinggi dan mampu berselancar di tengah-tengah perubahan, mempercepat transformasi digital untuk menghasilkan karya-karya jurnalistik berkualitas, lebih cepat dan tetap akurat, dan tidak terjebak pada sikap pragmatis yang menggerus integritas kita.

Presiden juga menyebutkan bahwa ekosistem industri pers harus terus ditata. "Iklim kompetisi yang lebih seimbang harus terus diciptakan, perusahaan platform asing harus ditata dan diatur agar makin baik tata kelolanya, serta aturan bagi hasil yang adil dan seimbang antara platform global dan lokal harus diperkuat," tambahnya.

Presiden menegaskan kedaulatan informasi harus diwujudkan untuk kita bersama-sama. Kita harus perkuat ekosistem industri pers nasional yang sehat, membangun dan memperkuat platform nasional periklanan, menciptakan platform video nasional agar tidak sepenuhnya tergantung pada platform video-video asing.

Untuk diketahui, puncak peringatan Hari Pers Nasional Tahun 2022 digelar di Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara. Selain dihadiri oleh sejumlah pejabat negara, para tokoh pers, dan insan pers nasional, acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah duta besar negara sahabat.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT