Forkopimda Jatim Cek Tempat Tidur Isoter untuk Masyarakat Surabaya Raya

Senin 07 Feb 2022, 20:17 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, bersama Pangdam V/Brawijaya Mayjend TNI Nurchahyanto, dan Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta. (ist)

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, bersama Pangdam V/Brawijaya Mayjend TNI Nurchahyanto, dan Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta. (ist)

Mengingat, fasilitas mulai dari tempat tidur, kamar mandi, hingga tenaga kesehatan telah dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. 

"Ini tempatnya bagus sekali. Pelayanannya juga sangat bagus dan siap reaktivasi. Dengan ini, kami berharap agar bisa membantu proses recovery dan menjaga pasien tetap dalam kondisi baik," ucapnya. 

Pada kesempatan yang sama, Khofifah berpesan agar pasien terkonfirmasi Covid-19 dengan gejala ringan maupun tanpa gejala bisa berobat ke isoter dan bukannya rumah sakit rujukan.

Mengingat, hal tersebut dapat mengurangi beban RS yang berfokus pada pasien gejala sedang dan berat. 

"Ini sudah cukup nyaman, jadi untuk masyarakat Surabaya Raya dengan gejala ringan atau tanpa gejala, jangan datang ke rumah sakit tapi datanglah ke isoter-isoter ini. Karena di isoter, kondisi pasien bisa lebih terkontrol sehingga kalau gejalanya meningkat, bisa langsung dirujuk ke RS terdekat," pintanya. 

Selain itu, Khofifah meminta agar pemerintah bisa bersiap menghadapi lonjakan kasus yang diperkirakan jatuh pada akhir Maret mendatang.

Ia berpesan, agar pemerintah terus meningkatkan testing, tracing, dan treatment (3T) serta pelayanan kuratif lainnya. 

"Seperti yang diprediksi oleh Kementerian Kesehatan bahwa 25 Maret nanti adalah puncak melonjaknya Covid-19 untuk semua varian. Maka tugas pemerintah adalah meningkatkan 3T. Selain itu, ada 3 hal lain yang harus dipersiapkan. Yakni kesiapan rumah sakit, isoter, juga kerelawanan untuk PPKM Mikro," jelasnya. 

Lebih jauh, mantan Menteri Sosial RI itu meminta masyarakat untuk bekerjasama memutuskan rantai penyebaran Covid-19 dengan memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak aman, menghindari kerumunan, serta membatasi mobilisasi (5M). 

"Pemerintah sudah mengusahakan yang terbaik itu pelayanan kuratifnya. Maka, saya minta sinergi masyarakat untuk melakukan tindakan preventif dengan terus menerapkan 5M agar daerah aglomerasi seperti Malang Raya dan Surabaya Raya ini terjaga dari lonjakan kasus," tuturnya. 

"Kami bersama Forkopimda kami ingin memastikan semua sudah bersiap untuk memberikan pelayanan dan perlindungan terbaik kepada masyarakat Jawa Timur. Semoga krisis ini cepat berlalu," tutupnya. (*/ham)

Berita Terkait

News Update