Untuk diketahui, ISIS menunjuk al-Qurayshi sebagai pemimpinnya pada 2019 setelah mengkonfirmasi kematian mantan pemimpin Abu Bakr al-Baghdadi, yang dibunuh oleh pasukan khusus AS beberapa hari sebelumnya.
Pada 2020, Program Hadiah untuk Keadilan Departemen Luar Negeri AS menawarkan $10 juta untuk informasi yang mengarah ke identifikasi atau lokasi al-Qurayshi, yang menggunakan banyak nama dan alias, termasuk Hajji Abdallah dan Amir Muhammad Sa'id Abdal-Rahman al- maula.
“Lahir di Mosul, Irak, pada tahun 1976, al-Mawla adalah seorang ulama di organisasi pendahulu ISIS, al-Qaeda di Irak, dan terus naik melalui jajaran ISIS untuk menjadi wakil emir,” kata Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.(*)