Menkes Budi G. Sadikin Sebut Varian Omicron Tak Lebih Buruk dari Delta: Tingkat Hospitalisasi dan Fatalitynya Lebih Rendah

Kamis 03 Feb 2022, 15:09 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin, Metua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Letjen TNI Suharyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tinjau vaksinasi. (Satgas BNPB)

Menkes Budi Gunadi Sadikin, Metua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Letjen TNI Suharyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tinjau vaksinasi. (Satgas BNPB)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunawan Sadikin mengatakan bahwa gelombang varian Omicron tidak lebih buruk dari varian Delta. 

"Tingkat fatalitas dan jumlah yang dirawat di rumah sakit pun lebih rendah. Namun, Menkes mengatakan bahwa 60 persen orang yang masuk rumah sakit dengan kondisi berat adalah mereka yang belum divaksin," papar Menkes.

Itu disampaikan Menkes saat bersama Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Letjen TNI Suharyanto bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau vaksinasi lanjutan (booster) serentak di Hotel Bumi Wiyata, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (3/2/2022).

Menkes menilai, vaksinasi lanjutan menurut dia menjadi langkah yang tepat untuk mereduksi peningkatan angka kasus.

"Kita tidak usah panik. Tidak udah khawatir. Karena tingkat hospitalisasi dan fatalitynya lebih rendah dari varian delta. Kalau tanpa gejala dan saturasi masih di atas 95 persen rawat saja di rumah,” jelas Budi Sadikin.

"Cepat divaksin. Tolong sebarkan ajakan ini. Karena data yang kita lihat 60 persen orang yang masuk ke rumah sakit dengan kondisi berat adalah mereka yang belum divaksin,” imbuhnya.

Menkes juga meminta agar masyarakat yang terkonfirmasi positif tanpa gejala atau gejala ringan agar melakukan isolasi mandiri di rumah maupun di tempat isolasi terpusat. Sehingga tidak ada lonjakan pasien di rumah sakit yang dikhususkan untuk menangani pasien dengan gejala berat.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit dalam sambutannya berharap semoga akan lebih banyak yang mengikuti vaksinasi lanjutan, khususnya kaum lansia sehingga kekebalan kelompok masyarakat dapat lebih ditingkatkan guna menghadapi adanya ancaman varian baru Omicron yang juga melanda negara-negara lain di dunia.

"Saya ingatkan kepada seluruh masyarakat, khususnya yang berusia lansia. Satu-satunya yang bisa kita lakukan untuk menghadapi varian ini adalah dengan mengikuti vaksinasi. Jadi silakan ikuti vaksin booster,” kata Kapolri Listyo.

Sedangkan Ketua Satgas mengungkapkan program vaksinasi lanjutan  merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam mengendalikan laju peningkatan Covif-19 di Tanah Air.

Selain vaksinasi, pemerintah sebelumnya juga telah menyiapkan beberapa program termasuk rencana kontijensi lainnya guna menekan angka peningkatan kasus Covid-19 antara lain dengan membuka tower Wisma Atlet Pademangan untuk karantina Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), pembukaan Bandara Juanda di Surabaya dan Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali sebagai pintu masuk udara.

Di samping itu, Satgas Penanganan COVID-19 juga akan mengaktifkan kembali Rusun Nagrak dan Rusun Daan Mogot sebagai tempat isolasi terpusat apabila terjadi lonjakan kasus.

Ketua Satgas juga meminta segenap unsur komponen baik yang di pusat maupun di daerah serta masyarakat agar terus menerapkan protokol kesehatan. Suharyanto meminta TNI dan Polri untuk membantu penegakan prokes sebagai bagian dari pencegahan COVID-19.

"Kami siapkan tempat isolasi di Wisma Atlet dengan kapasitas 8 ribu tempat tidur. Kita menyiapkan lagi 2 ribu tempat tidur di  Wisma Atlet Pademangan,” jelas Suharyanto.

Suharyanto menambahkan pihaknya juga membuka Bandara Juanda dan Bandara Bali, agar tidak terjadi penumpukan penumpang di Jakarta. (Johara)

Berita Terkait

News Update