Minyak Goreng Sumbang Inflasi
Sementara itu, minyak goreng yang menjadi komoditas paling dominan menyumbang inflasi tahun 2021 dengan andil sebesar 0,31%, saat ini kondisinya relatif terkendali dengan andil inflasi mencapai 0,01% di Januari 2022.
“Pemerintah telah melakukan upaya untuk melakukan stabilisasi harga minyak goreng. Sebelumnya telah dikeluarkan kebijakan untuk memastikan agar masyarakat dapat memperoleh harga minyak goreng kemasan dengan harga terjangkau Rp14.000,00 per liter yang di mulai pada tanggal 19 Januari 2022," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (2/02/2022)
Kemudian, untuk mengantisipasi kenaikan harga migor, lanjutnya, Pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng. Kebijakan HET ini berlaku mulai 1 Februari 2022.
Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga minyak goreng menunjukkan tren penurunan pada akhir Januari meskipun secara rata-rata bulanan masih tercatat meningkat dibanding Desember 2021.
Peningkatan harga beberapa komoditas pangan juga tercermin pada peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) Januari 2022. NTP nasional Januari 2022 sebesar 108,67 atau naik 0,30% dibanding NTP bulan sebelumnya. Kenaikan NTP menunjukkan bahwa petani bisa menikmati keuntungan dari hasil produksi mereka.
Subsektor yang mengalami peningkatan tertinggi yakni NTP Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,98% terutama disebabkan dari peningkatan harga gabah. Harga gabah petani meningkat sebesar 4,96% (mtm) yang mendorong peningkatan harga beras ditingkat penggilingan maupun eceran.
Kemudian diikuti oleh NTP Subsektor Peternakan yang meningkat sebesar 0,43% dan berada pada level 100,19.
Peningkatan NTP Subsektor Peternakan didorong utamanya dari peningkatan harga ayam ras pedaging. NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) juga mengalami peningkatan dan tercatat sebesar 131,81. NTPR tercatat terus mengalami peningkatan sejak Juli 2020 yang utamanya masih didorong dari kenaikan harga kelapa sawit.
Komponen inflasi administered prices (AP) tecatat sebesar 0,38% (mtm), menurun dibanding bulan Desember 2021 sebesar 0,45% (mtm).
Bahan Bakar Rumah Tangga (BBRT) menjadi komoditas dengan andil penyumbang tertinggi sebesar 0,06%. Peningkatan tersebut disebabkan karena adanya penyesuaian harga LPG nonsubsidi yang berkisar antara Rp1.600 s.d Rp2.600 per kilogram dan telah berlaku sejak 25 Desember 2021.
Selain BBRT, rokok kretek filter mencatatkan sumbangan terhadap inflasi Januari sebesar 0,01%.