Limbah Debu Pabrik Platfon PVC Ancam Kesehatan Warga Pakuhaji Kabupaten Tangerang 

Senin 31 Jan 2022, 14:29 WIB
Pabrik yang diduga menjadi sumber debu di Kabupaten Tangerang. (Ist)

Pabrik yang diduga menjadi sumber debu di Kabupaten Tangerang. (Ist)

TANGERANG, POSKOTA.CO.ID - Limbah debu dari salah satu perusahaan di Kampung Kamal, RT04/05 Desa Gaga, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, disoal. Pasalnya, selain mencemari rumah warga limbah debu ini juga mengancam kesehatan.

Keluhan yang dilontarkan warga ini diduga berasal dari aktivitas perusahaan produsen plafon PVC yang ada di desa tersebut yakni, PT Adi Jaya Makmur Sejahtera (AJMS).

Anton, salah satu warga yang rumahnya sangat dekat dengan pabrik mengatakan, polusi debu dari aktivitas produksi plafon PVC sudah berlangsung cukup lama. Dia dan keluarganya termasuk yang terdampak dari polusi debu tersebut.

“Mereka beroperasi siang malam. Malamnya kami kebisingan, siangnya kami harus menghirup debu-debu yang beterbangan dari pabrik itu. Kami sudah sangat terganggu. Debunya sampai masuk ke dalam rumah bahkan ke kamar," kata Anton, Senin (31/1/2022).

Menurut dia, polusi debu dari pabrik PT AJMS juga  mengancam kesehatan keluarganya dan masyarakat sekitar. Terlebih lagi bagi mereka yang memiliki bayi atau anak balita.

"Pernafasan anak saya jadi terganggu, jadi sering batuk-batuk sekarang. Saya khawatir karena anak saya baru berusia 8 bulan. Jangankan anak bayi, kita yang sudah dewasa saja terganggu pernafasannya gegara debu itu," keluhnya.

Dia mengaku beberapa waktu lalu sempat terdapat beberapa orang yang datang untuk mengambil sample debu tersebut.

"Pernah ada yang datang ke sini mengambil sampel debu itu. Katanya mau diuji apakah mengandung bahan kimia yang beracun atau tidak. Tapi hasilnya kami belum tau. Kalau debu itu memang beracun, kami semakin khawatir di sini," papar Anton.

Anton menambahkan, ia bersama sejumlah warga lainnya pernah mendatangi PT AJMS dan meminta pihak pabrik untuk memperhatikan kesehatan warga sekitar. Namun, keberatan yang disampaikan oleh warga tidak digubris.

"Warga sini pernah demo (unjuk rasa) juga itu pabrik, karena sangat mengganggu sekali. Tapi, tidak dihiraukan oleh mereka.  Sampai sekarang masih saja beroperasi 24 jam siang malam. Selain debu-debu itu, bisingnya luar biasa alat-alat mereka," tutur Anton.

Senada dengan Anton, Mansur warga sekitar mengaku telah menyampaikan keluhannya kepada pemerintah setempat. Namun, hingga kini belum ada tindakan terhadap pabrik tersebut.

Berita Terkait

News Update