Meski pekerjaan belum jelas, Winda menyatakan kebulatan tekad bahwa siap menjadi istri Nyoman.
Biar saja sekarang miskin, siapa tahu nanti jadi orang top macam Nyoman Nuarta, dipercaya Presiden Jokowi untuk mendisain IKN Nusantara di Kaltim.
Tapi harapan Winda meleset, Nyoman suaminya ternyata beda. Karena dia tak punya bakat seni, dia tak menghasilkan karya apa-apa setelah menjadi suami Winda.
Karya spektakulernya hanyalah punya anak satu begitu menikah selama setahun. Dan ternyata anak tambah gede rejeki Nyoman tak tambah gede juga, sehingga hidupnya selalu kekurangan.
Ribut karena defisit anggaran selalu terjadi, sehingga Nyoman sering diomeli istri sebagai lelaki kurang kreatip.
Maunya bonggol selalu terjamin, tapi tak mahir mencari benggol sebagai sumber ekonomi.
Hampir setiap hari kena omel istri, Nyoman memilih pergi alias pisah ranjang.
Padahal ini kebijakan yang sangat keliru, maunya mengatasi masalah malah bertambah masalah.
Si Upik anaknya yang baru berusia 2 tahun, sering menangis merindukan ayahnya, tapi tak pernah digubris kecuali hanya lewat video call.
Lebih-lebih ketika Winda mulai dilirak-lirik pria lain yang lebih menjanjikan, kerewelan anak disiasati
dengan obat tidur. Ketika si anak tidur melulu, dia bebas pacaran dengan cowok barunya.
Mungkin juga pakai tidur bersama segala. Nyoman curiga ketika Upik tak pernah lagi rewel minta ketemu ayahnya meski sekedar lewat HP.
Dia memberanikan diri mendatangi istrinya, dan ternyata bocahnya sedang tidur, sementara emaknya asyik pacaran dengan lelaki gebedan baru.