Syarat Masuk SD Harus Bisa Baca dan Tulis Itu Keliru, Warganet: Trauma Anak Saya Dibilang Sulit Bertahan di Sekolah

Sabtu 29 Jan 2022, 12:26 WIB
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bukan untuk mengajarkan calistung, tapi pendidikan karakter anak.. (Foto/iqbal)

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) bukan untuk mengajarkan calistung, tapi pendidikan karakter anak.. (Foto/iqbal)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Selama ini Calistung atau kemampuan anak dalam membaca, menulis, dan berhitung merupakan syarat utama anak masuk Sekolah Dasar (SD). Ternyata sistem tersebut keliru.

Berdasarkan unggahan dari laman Instagram @kekekania, Jumat (28/1/2022), yang berjudul ‘Kata Siapa Masuk SD Harus Sudah Baca & Tulis’, membagikan daftar sekolah yang tidak mewajibkan anak untuk bisa baca tulis dan berhitung.

Adapun tujuan dari unggahan tersebut untuk menginformasikan kepada warganet, bahwa seharusnya tidak ada kewajiban bagi seorang anak yang ingin masuk SD, untuk sudah mampu membaca, menulis dan berhitung.

Dalam memperkuat argumen tersebut, unggahan Instagram @kekekania itu mengutip sebuah artikel dari media Tirto, yang berisi pernyataan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Didik Suhardi.

Lihat juga video “Warga Bicara Narkoba dan Prostitusi di Kalangan Artis”. (youtube/poskota tv)

Didik menyampaikan, bahwa telah terjadi kesalahpahaman praktik pendidikan pada level Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yang sudah diajarkan membaca, menulis, dan berhitung.

Ia juga menambahkan, bahwa hal tersebut juga keliru ketika dijadikan syarat anak masuk SD.

Menurutnya, PAUD bukan untuk mengajarkan calistung, tapi lebih untuk memberikan pendidikan karakter bagi seorang anak.

Melihat unggahan tersebut, warganet memberikan berbagai pendapat pada kolom komentar unggahan tersebut.

“Waaahh Al Jabr skrg udah ga mensyaratkan baca tulis ya? Good klo emang iya! 👏 Masih trauma 5 tahun lalu interview mau masuk SD disana, ga bisa baca dan dibilang...sulit loh bu anaknya keep up di kelas 1 nanti dan beneran ga diterima,” tulis akun @ai***yu.

“SD Negeri masuknya emang ga pake tes calistung krn hanya dari umur dan zonasi. Tapi pas masuk semeser 1 udah langsung dikasih materi tertulis (dalam bentuk buku paket tebel) dan ga diajarin baca tulis lagi. 😅 emang kurikulumnya agak ajaib,” sambung akun @m***raz.

“Jadinya sekarang kebanyakan ortu lebih milih anaknya masuk tempat les baca daripada PAUD/TK..,” pungkas akun @ in***dnt. (Ibriza Fasti Ifhami)

Berita Terkait

News Update