ADVERTISEMENT

Gawat! KSAD Dudung Sebut Mahasiswa Bisa Jadi Klaster Utama Pemahaman Radikalisme: Perkembangan Mereka Sudah Hitungan Menit!

Rabu, 26 Januari 2022 05:30 WIB

Share
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman saat selesai memberikan khotbah di depan prajurit TNI AD dalam apel pasukan di lapangan Monas, Selasa (25/1/2022). (Ist)
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman saat selesai memberikan khotbah di depan prajurit TNI AD dalam apel pasukan di lapangan Monas, Selasa (25/1/2022). (Ist)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman memimpin gelaran apel pasukan TNI AD yang berada dalam naungan Mabesad dan Kodam di lapangan Monas, Jakarta Pusat pada Selasa (25/1/2022).

Dalam khotbahnya, di depan 2.655 prajurit TNI AD, ia mengimbau para prajurit TNI AD untuk selalu bersiaga menghadapi datangnya ancaman kelompok radikal yang saat ini mulai memasuki elemen masyarakat dan mahasiswa.

"Berdasarkan hasil Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Pertahanan Tahun 2022 beberapa waktu lalu. Saya ingin menyampaikan bahwa kelompok radikan sudah mulai memasuki elemen-elemen yang ada di masyarakat termasuk mahasiswa," kata Dudung, Selasa (25/1/2022).

Karena hal tersebut, ia mengatakan, bahwa komandan (satuan) telah menentukan langkah antisipasi dan kewaspadaan agar prajurit siap untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi.

Lanjut dia, perkembangan kelompok radikal di Tanah air telah jauh berkembang sangat pesat. 

Karenanya, ia meminta para prajuritnya untuk tidak ragu saat diminta untuk memetakan di mana saja letak keberadaan kelompok radikal tersebut.

"Perkembangan mereka (kelompok radikal) terlampau sangat cepat berkembang, bukan lagi hitungan hari atau jam tapi sudah menit. Jadi para prajurit jangan ragu, harus bisa tahu di mana koordinat tempat mereka itu berada," ujar dia.

Para prajurit, pinta dia, harus sesegera mungkin mempelajari dan memahami perkembangan kelompok radikal, agar nanti dalam situasi yang tidak terduga atau memungkinkan, prajurit dapat menghentikan laju perkembangan kelompok tersebut di dalam ranah masyarakat.

"Kalian harus pahami ini, agar nanti dapat mengedukasi dan membina masyarakat bahwa kelompok ini sangat berbahaya apabila sudah merangsek masuk ke kehidupan masyarakat," imbuhnya.

Lebih lanjut, tambah mantan Pangkostrad ini, posisi TNI AD sangat strategis sehingga perlu dipahami letak perkembangan kelompok radikal yang bisa saja berasal dari dalam kubu TNI AD sendiri.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT