"Coba saudara jelaskan apakah judul tema itu sudah dari awal rapat pertama atau sebelum rapat pertama itu judulnya tidak berubah, sampe kemudian dipergunakan di tanggal 24 dan 25?," ungkap jaksa dalam persidangan.
"Jadi memang sejak rapat pertama itu sudah ditentukan temanya yang mulia dan tidak berubah sampe hari acara tersebut yang mulia," sahut AM.
Mendengar jawaban tersebut, jaksa menegaskan kepada AM perihal adanya instruksi dari Ustaz Basri --tokoh ISIS di Indonesia-- soal perubahan nama tema.
Lebih lanjut kata AM, Ustaz Basri yang juga menjadi pemateri dalam agenda tersebut memberikan saran untuk mengganti tema dari agenda baiat itu.
AM pun menjelaskan, agenda yang sebelumnya memiliki tema deklarasi untuk mendukung ISIS, menjadi seminar dan juga tabligh akbar.
"Apakah saat rapat-rapat itu ada arahan dari Ustaz Basri untuk mengaburkan atau menyamarkan judul tema kegiatan, supaya tidak diketahui oleh khalayak umum?" ucap.
"Jadi sebenarnya memang pertama itu (judul) acaranya Deklarasi tapi ustaz Basri almarhum menyampaikan saran ubah itu jadi seminar, agar tidak diinikan sama aparat, jadi diubahlah jadi seminar atau Tabligh Akbar," terang AM.
"Awalnya namanya deklarasi, deklarasi apa?" tanya lagi jaksa.
"Iya yang mulia, itu mendukung ISIS yang mulia," jawab AM.
Jaksa memastikan, pergantian tema agenda baiat tersebut dilakukan agar tak diketahui oleh pihak kepolisian.
AM mengamini pertanyaan dari jaksa dan menyatakan kalau perubahan itu merupakan saran dari Ustaz Basri dan disetujui oleh para anggota.
"Kemudian karena untuk tidak diketahui oleh pihak kepolisian atau aparat penegak hukum ustaz Basri menyarankan untuk mengganti?" tanya jaksa memastikan.