Pangan

Minggu 23 Jan 2022, 06:00 WIB

Tidak hanya itu, dalam pengarahannya ketika diadakan Konferensi Dokter Anak Asia Afrika, Bung Karno menegaskan pentingnya kekuatan demografi bagi kepemimpinan suatu bangsa.

Mengapa berkaitan dengan urusan pangan menjadi perhatian yang begitu luas dari Bung Karno, Megawati Soekarnoputri, dan kemudian dilanjutkan oleh Presiden Jokowi?

Mengapa berulang kali Bung Karno menegaskan bahwa dari lidah dan perut rakyat Indonesia tidak boleh terjajah oleh makanan impor?

Bagi Bung Karno, persoalan pangan bukanlah jargon politik. Pangan menjadi perhatian yang
begitu besar dari Bung Karno.

Karena dari pangan, Indonesia membangun kepribadian bangsa yang berakar dari tradisi nusantara.

Dari pangan, Bung Karno memerintahkan riset selama lebih dari 6 (enam) tahun tentang pangan nusantara yang secara lengkap ditampilkan dalam buku Mustika Rasa.

Kekayaan pangan Indonesia sangat luar biasa, begitu beranega ragam. Setiap daerah, setiap wilayah kepulauan, bisa diangkat jenis makanan yang sering terasa unik.

Dipadukan dengan bumbu- bumbuan dan juga aneka rempah, menjadikan makanan nusantara memiliki cita rasa begitu khas.

Tidaklah heran, nusantara menjadi begitu menarik. Dan sejarah membuktikan bagaimana urusan
pangan sering menjadi pemicu persaingan hegemoni antar bangsa.

Pertarungan hegemoni yang dipicu oleh pangan dapat dibuktikan secara empiris tentang
bagaimana survival suatu bangsa berkaitan dengan kemampuan memenuhi kebutuhan nasionalnya
di bidang pangan.

 

Ilustrasi. (ucha)

Bahkan hegemoni negara maju sering dibangun melalui daya kompetensi dengan
menguasai paten atas benih-benih unggul.

Pilihan itu diambil akibat mereka tidak memiliki lahan yang cukup subur dengan lintasan matahari seluas negara-negara yang membentang di antara garis katulistiwa.

News Update