Pangan

Minggu 23 Jan 2022, 06:00 WIB

Karena itulah tidak heran, ketika Indonesia dihantam badai pandemi Covid-19, dengan cepat Megawati mengeluarkan instruksi agar seluruh anggota dan kader PDI Perjuangan bergerak serentak menjalankan instruksinya untuk menanam tanaman yang bisa dimakan khususnya, 10 tanaman pendamping beras.

Antara lain Jagung, Singkong, Umbi, Talas, Sukun, Pisang, Porang, Cantel, dan lain-lain. Tidak hanya itu seluruh kepala daerah dari PDI Perjuangan diperintahkan untuk mengumpulkan resep makanan yang khas di daerahnya, termasuk resep jamu-jamuan herbal, dan wajib dituangkan dalam buku.

Alhasil, gerak kepartaian PDI Perjuangan diwarnai dengan gerak menanam; gerak mencari
aneka tanaman termasuk buah-buahan dan sayur-sayuran yang memiliki kandungan vitamin tinggi
untuk meningkatkan daya imunitas tubuh di tengah pandemi.

Dalam berbagai kegiatan yang begitu penting, PDI Perjuangan memompakan semangat merawat pertiwi dengan kegiatan menanam, membersihkan sungai, mengumpulkan resep makanan, hingga rupa-rupa festival kuliner dan juga aneka kegiatan yang mengangkat keseluruhan kebudayaan nusantara.

Dalam keseluruhan gerak kepartaian tersebut nampak bagaimana ideologi Pancasila dijabarkan secara konkrit dalam keseluruhan aspek kehidupan rakyat.

Termasuk mengangkat tema yang belum banyak diangkat partai politik lain berkaitan dengan pangan. 

Pangan ternyata bersentuhan dengan persoalan hidup mati suatu bangsa. Hal tersebut
berulang kali ditegaskan oleh Bung Karno, Proklamator dan Bapak Bangsa Indonesia.

Pangan bukan hanya urusan perut semata. Dalam konsepsi Bung Karno, urusan pangan menentukan masa depan bangsa. Pangan juga memiliki keterkaitan kuat dengan politik.

Sebab pemerintahan bisa turun legitimasinya, bahkan kekuasaan pemimpin tertinggi suatu negara bisa jatuh, ketika urusan yang begitu strategis tersebut tidak bisa dikelola dengan baik.

Bagi Bung Karno, Indonesia yang berdaulat di bidang pangan menjadi elemen yang begitu
penting dalam Trisakti: berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian
dalam kebudayaan.

Karena itulah suatu bangsa akan berdaulat apabila mampu mencukupi kebutuhan pangan bagi rakyatnya. Dan terlebih ketika hal tersebut dilakukan secara berdikari, maka negara akan mencapai taraf kedaulatan politiknya. 

Demi pencapaian konsepsinya untuk berdaulat di bidang pangan tersebut, Bung Karno
mendorong hadirnya fakultas pertanian di setiap universitas negeri. Dan secara khusus menggagas
pendirian Institut Pertanian Bogor (IPB) guna mencangkan politik berdikari di bidang pangan.

News Update